Ubur-ubur (commons.wikimedia.org/Adrian)
Lapisan mesoglea di bagian tengah tubuh ubur-ubur merupakan jaringan tak hidup berbentuk seperti gel yang elastis dan berwarna bening. Meskipun tidak memiliki sel aktif, struktur ini berperan penting dalam mengatur keseimbangan metabolisme dan konservasi oksigen. Karena lapisan ini tidak memerlukan oksigen untuk bertahan, maka hampir seluruh oksigen yang masuk dapat difokuskan ke lapisan epidermis dan gastrodermis yang memang hidup dan membutuhkan energi.
Fungsi pasif dari mesoglea sangat krusial, terutama ketika ubur-ubur berada dalam lingkungan dengan kandungan oksigen rendah. Lapisan ini mampu menyimpan oksigen dalam jumlah kecil untuk digunakan sewaktu-waktu. Hal ini memungkinkan ubur-ubur untuk dapat bertahan di perairan yang minim oksigen, misalnya di kedalaman laut atau wilayah yang tercemar.
Kelebihan lain dari struktur tubuh ini adalah efisiensi metabolik yang sangat tinggi. Karena sebagian besar tubuhnya tersusun dari air dan jaringan tidak hidup, energi yang diperlukan ubur-ubur untuk bernapas dan bertahan hidup sangat rendah. Inilah yang menjelaskan mengapa spesies ini tetap eksis sejak ratusan juta tahun lalu tanpa perubahan evolusioner besar di sistem pernapasannya.
Meski tampak sederhana, ubur-ubur ternyata memiliki mekanisme biologis yang luar biasa. Dengan mengandalkan proses difusi melalui kulit dan efisiensi energi yang tinggi, makhluk ini menjawab pertanyaan ubur-ubur bernapas dengan apa tanpa perlu sistem rumit seperti paru-paru atau insang. Struktur tubuh yang unik dan adaptasi luar biasa membuat ubur-ubur tetap bisa bertahan hidup di berbagai kondisi laut, termasuk yang memiliki kadar oksigen rendah.