gambar Malayan Pit Viper (commons.m.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)
Jika kebanyakan ular akan lebih memilih kabur ketika bertemu dengan manusia, malayan pit viper atau ular tanah justru gak akan menantang manusia yang secara gak sengaja mengganggunya. Mereka sebetulnya adalah pemburu malam alias nokturnal. Di siang hari, mereka akan lebih memilih sembunyi di balik dedaunan, di rumpun bambu, puing bangunan, lahan pertanian yang gak digunakan, hutan, hingga perkebunan.
Masalahnya adalah, warna sisik mereka membuatnya mudah sekali berbaur dengan lingkungan sekitar. Ular tanah memiliki warna sisik coklat dengan motif segitiga gelap, dengan kepala berbentuk segitiga yang jadi ciri khasnya. Mereka biasanya memburu mamalia kecil, hewan amfibi, dan burung. Manusia memang bukan makanan bagi ular ini, tapi mereka juga gak ragu menyerang jika memang diperlukan.
Bisa hemotoksin malayan pit viper memang jarang menyebabkan kematian, tapi bisa menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, dan kerusakan jaringan di sekitar lokasi gigitan yang berakhir dengan amputasi. Jika kamu berada di area habitat ular tanah, ada baiknya kamu berhati-hati. Mereka dikenal sebagai ular pemarah, dan kamu gak akan suka ketemu dengan mereka.
Dibandingkan dengan manusia, ukuran ular memang lebih kecil. Namun bisanya yang mematikan, jelas membuat kamu harus ekstra waspada. Pastikan untuk gak mengganggu ular, terutama di habitat alami mereka jika kamu gak mau berakhir di rumah sakit.