Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi elang (pixabay.com/pralea vasile)
ilustrasi elang (pixabay.com/pralea vasile)

Saat mendaki, kamu harus selalu waspada dan berhati-hati. Salah satu hal yang harus diwaspadai selama mendaki adalah serangan elang. Meskipun serangan elang terhadap pendaki sangat jarang terjadi, tapi ini dapat menimbulkan risiko yang signifikan, terutama di area burung ini bersarang. Memahami perilaku mereka dan mengambil tindakan pencegahan dapat meningkatkan keselamatan selama aktivitas pendakian. 

Elang, yang dikenal sebagai predator puncak, akan melindungi wilayah dan sarangnya dengan sangat agresif, terutama selama musim kawin. Karena itu, sangat penting bagi pendaki untuk waspada dan mengambil langkah-langkah yang tepat saat berada di dekat habitat elang. Berikut ini beberapa tips penting untuk menghindari serangan elang saat mendaki.

1. Pahami perilaku elang

ilustrasi elang (unsplash.com/Timothy Abraham)

Elang adalah hewan yang sangat teritorial, terutama selama musim kawin ketika mereka lebih protektif terhadap sarangnya. Mereka mungkin menyerang jika merasa bahwa pendaki mendekati wilayah mereka, biasanya dengan menyasar bagian kepala dan bahu. Mengetahui kapan dan di mana elang biasanya menyerang akan membantu pendaki tetap waspada dan mampu mengenali tanda-tanda bahaya. Menghindari jalur penerbangan elang yang diketahui juga dapat mengurangi risiko serangan.

2. Jaga jarak aman dari sarang

ilustrasi elang (pixabay.com/Veronika Andrews)

Menjaga jarak aman dari sarang elang adalah langkah pencegahan penting. Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya memberikan sanksi bagi siapa saja yang mendekati atau mengganggu satwa dilindungi tanpa izin. Oleh karena itu, pendaki sebaiknya selalu merencanakan rute yang berada setidaknya 100 meter dari sarang elang untuk menghindari situasi berbahaya.

3. Gunakan alat pelindung

ilustrasi elang (pixabay.com/pralea vasile)

Alat pelindung seperti payung besar atau tongkat panjang dapat membantu mencegah serangan elang. Jika elang menyerang, mengangkat alat-alat tersebut bisa mengganggu jalur serangan mereka, memberikan waktu bagi pendaki untuk berlindung. Selain itu, mengenakan topi atau helm dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap kepala.

4. Mendaki bersama-sama

ilustrasi beberapa orang sedang mendaki (unsplash.com/Diogo Tavares)

Mendaki bersama rekan dapat meningkatkan keselamatan, terutama saat berada di wilayah yang menjadi habitat elang. Satu pendaki dapat berperan sebagai pengawas, sementara yang lain mendaki, memberikan peringatan jika ada tanda-tanda serangan burung pemangsa. Strategi tim ini memungkinkan reaksi yang lebih cepat dan terkoordinasi.

5. Cari tempat berlindung jika diserang

ilustrasi elang (unsplash.com/Mathew Schwartz)

Jika kamu diserang oleh elang, segera cari tempat berlindung seperti di balik pohon atau batu besar. Melindungi kepala dan wajah adalah prioritas utama. Jika tidak ada tempat berlindung, berjongkok dan menutupi kepala dengan lengan dapat mengurangi risiko cedera.

6. Ketahui kapan harus menunda pendakian

ilustrasi mendaki (pexels.com/ArtHouse Studio)

Jika di area pendakian ditemukan sarang elang atau tanda-tanda kehadiran mereka, menunda pendakian adalah pilihan yang bijaksana. Menghindari risiko adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan satwa liar. Mencari jalur alternatif adalah solusi yang lebih aman.

Meskipun serangan elang jarang terjadi, mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat mengurangi risiko. Memahami perilaku elang, menjaga jarak aman dari sarang, dan menggunakan alat pelindung adalah langkah kunci untuk menghindari bahaya. Tetap waspada dan menghormati satwa liar akan memastikan pengalaman mendaki yang aman dan berkesan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEka Ami