TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Drone Tempur Milik Iran, Secanggih Apa?

Drone yang digunakan untuk menyerang Israel

drone Mohajer-10 milik Iran (dok. Farsi News/ Mahdi Marizad)

Intinya Sih...

  • Iran melancarkan serangan ke Israel dengan lebih dari 100 drone dan rudal pada Sabtu malam, menyasar instalasi militer di dataran tinggi Golan.
  • Mohajer-10 adalah drone tempur tak berawak Iran dengan jangkauan 2.000 km dan muatan hingga 300 kg, dilengkapi sistem intelijen canggih.
  • Shahed-149 Gaza, drone tanpa awak Iran pertama yang ditenagai mesin turboprop, mampu terbang selama 24 jam dengan jangkauan operasi maksimum hingga 2.500 km.

Dikutip dari BBC, Iran telah melancarkan serangan ke Israel dengan mengirim lebih dari 100 drone dan sejumlah rudal pada Sabtu (13/4/2024) malam. Serangan menyasar berbagai tempat di Israel, salah satunya instalasi militer Israel di dataran tinggi Golan.

The Guardian menyebut bahwa gelombang pertama serangan Iran mencapai Israel sekitar pukul 2 dini hari waktu setempat. Suara ledakan terdengar beberapa kali dari langit Israel. Sampai saat ini belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan oleh serangan Iran.

Lantas secanggih apa teknologi drone milik Iran sehingga mampu menembus pertahanan Israel? Berikut ulasannya!

Mohajer-10

Mohajer-10 milik Iran (Wikimedia Commons/Mohammad Taheri)

Mohajer-10 adalah drone tempur tak berawak (UCAV) yang diluncurkan oleh Iran pada Agustus 2023. Drone ini memiliki kemampuan yang mengesankan, termasuk jangkauan jauh 2.000 kilometer (1.240 mil) dan waktu terbang 24 jam.

Mohajer-10 juga diklaim dapat membawa muatan besar seberat 300 kilogram (660 pon), yang dapat mencakup senjata dan surveilance equipments. Beberapa laporan mengklaim bahwa Mohajer-10 mampu mencapai Israel.

Drone ini dilengkapi perlengkapan elektronik dan sistem intelijen. Dengan kemampuan tersebut memungkinkan drone ini untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi target, dan menghindari gangguan dari musuh. Tak heran kalau Mohajer-10 disebut sebagai kemajuan besar dalam teknologi drone Iran.

Shahed-149 Gaza

drone Shahed-149 milik Iran (Wikimedia Commons/Mehrdad Esfahani)

Shahed-149 Gaza (disebut juga dengan nama Gaza UAV) adalah drone tempur tanpa awak milik Iran. Drone ini pertama kali diperkenalkan pada 21 Mei 2021 dan diberi nama Gaza sebagai penghormatan terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan Israel.

Shahed-149 memiliki ukuran dan bentuk yang mirip dengan pesawat nirawak tempur Amerika MQ-9 Reaper. Lebih besar dan lebih berat daripada pendahulunya, Shahed-129, yang mirip dengan MQ-1 Predator. Pesawat ini mampu terbang selama 24 jam, dengan jangkauan operasi maksimum hingga 2.500 km dan kecepatan maksimum 340 km/jam.

Selain itu, Shahed-149 dapat membawa hingga 13 bom dan 500 kg peralatan elektronik. Ini adalah UAV Iran pertama yang ditenagai oleh mesin turboprop. Shahed-149 Gaza merupakan kontribusi Iran dalam teknologi militer dan memperkuat kemampuan pertahanan mereka.

Baca Juga: Detik-detik Serangan Iran ke Israel

Fotros

drone Fotros milik Iran (Wikimedia Commons/Mohamad Agah)

Drone Fotros adalah drone nirawak buatan Iran yang diperkenalkan pada November 2013 oleh Iran Aircraft Manufacturing Industries Corporation. Saat dikenalkan, Fotros merupakan drone terbesar yang pernah dibuat oleh Iran. Nama “Fotros” mengacu pada malaikat jatuh dalam mitologi Syiah yang ditebus oleh Imam Husayn ibn Ali.

Drone ini memiliki jangkauan operasional antara 1.700 hingga 2.000 kilometer dengan durasi penerbangan antara 16 hingga 30 jam, tergantung pada persenjataan yang dibawa. Drone ini dapat membawa hingga enam rudal atau bom.

Pada awalnya, tidak banyak informasi yang tersedia tentang Fotros setelah pengungkapannya pada tahun 2013. Barulah pada tahun 2020, diumumkan bahwa drone ini telah masuk ke layanan aktif dan lebih banyak gambar muncul mengenai UAV ini.

Fotros juga berpartisipasi dalam latihan militer yang dikenal sebagai “Defenders of Velayat Skies” pada tahun yang sama. Drone ini merupakan bagian dari upaya Iran dalam mengembangkan teknologi militer dan memperkuat kemampuan pertahanan mereka.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya