TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Manusia Lebih Berempati pada Hewan Dibanding Sesama Manusia

Ternyata ada alasan ilmiahnya!

Unsplash/Pontus Wellgraf

Siapa nih yang merasa sedih saat menonton adegan hewan peliharaan yang meninggal di dalam sebuah film? Perasaan sedih saat ada hewan yang meninggal atau mengalami sakit dalam sebuah film merupakan perasaan yang wajar.

Berdasarkan riset dari Harrison's Fund dan Northeastern University di Boston, manusia memang cenderung menaruh empati terhadap hewan dibandingkan dengan sesama manusia. Kok bisa? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: 10 Hewan Paling Bau di Dunia, Tutupi Hidungmu!

Menguji rasa empati manusia

Unsplash/ Josh Calabrese

Penelitian dari Northeastern University dimulai dengan cara memberikan berita "palsu" kepada para responden. Mereka diminta membaca berita tentang sebuah "penyerangan dengan tongkat baseball oleh orang tidak dikenal". Namun, korban dari berita tersebut dibuat berbeda-beda. Ada yang korbannya adalah bayi berusia 1 tahun, orang dewasa yang berusia 30an tahun, anak anjing, dan anjing dewasa berusia 6 tahun.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasa empati dan kasihan terhadap "korban" bayi dan hewan cenderung tinggi. Sementara untuk korban orang dewasa, para responden cenderung tak banyak memberikan reaksi.

Hewan dianggap sebagai bagian dari keluarga

Unsplash/Tamas Pap

Professor Jack Levin dan Professor Arnold Arluke dari Northeastern University menyimpulkan bahwa rasa empati terhadap anjing tersebut karena anjing dianggap sebagai bagian dari keluarga. 

"Responden tidak memandang anjing mereka sebagai hewan, melainkan sebagai 'bayi berbulu', atau anggota keluarga bersama anak manusia," ujar kedua peneliti tersebut.

Dengan menganggap hewan sebagai bagian dari keluarga, manusia jadi lebih berempati terhadap mereka. 

Baca Juga: 8 Hewan Ini Suka Berpura-pura Menjadi Hewan Lain, Bisa Mirip Banget!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya