TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teruji Ilmiah, Ini 6 Cara Mudah Mengetahui Kualitas Telur

Makan telur segar lebih sehat!

Telur di dalam kulkas. pixabay.com/Engin_Akyurt

Telur adalah salah satu bahan makanan universal di muka Bumi. Kenapa? Dapat ditemukan di seluruh rumah! Kecil kemungkinan kulkas satu rumah tidak memiliki telur.

Kalau tidak ada makanan apa-apa, kamu bisa langsung mengambil telur dan memasaknya jadi orak-arik, dadar, atau mata sapi. Bahkan, orang Jepang terkenal memakan telur mentah dicampur nasi nasi, atau tamago kakegohan (卵かけご飯).

Mau makan dengan cara apa pun, sesuai seleramu! Tetapi, saat kamu membeli atau memasak telur, pernahkah terpikir,

"Telur ini masih segar tidak, ya?"

Entah kamu beli di supermarket atau pasar tradisional, kamu pasti langsung menyimpan telur di kulkas agar tetap segar, bukan? Tetapi, sering kali kita lupa mengukur berapa lama telur tersebut sudah "duduk" di kulkas. Dengan kata lain, kesegarannya patut diragukan.

Apakah ada cara untuk mengetes kesegaran telur? Tentu ada, dan kamu dapat melakukannya di rumah. Ini enam cara simpel untuk menguji apakah telurmu masih layak dimakan atau tidak.

1. Cek tanggal kedaluwarsanya

Tanggal sell-by dan pengemasan/pack telur. eatbydate.com
Tanggal kedaluwarsa/use-by telur. cheatsheet.com

Pertama, cara termudah adalah memeriksa tanggal kedaluwarsa di kemasan telur. Terdapat dua jenis tanggal untuk memeriksa apakah telur masih layak dikonsumsi atau tidak, yaitu:

  • Sell-by: untuk para penjual atau pengecer agar dapat mengetahui berapa lama telur dapat dipajang. Biasanya 21-30 hari setelah pengemasan. Jadi, bila sell-by jatuh pada tanggal 22 April, maka kamu bisa mengonsumsinya sebelum tanggal tersebut.

  • Kedaluwarsa/best-by/use-by: masa di mana telur sudah tidak segar lagi.

Tidak ada kedua tanggal tersebut? Sebenarnya kecil kemungkinannya. Tetap tenang! Kamu dapat melihat tanggal pengemasan atau pack date, yang menunjukkan kapan telur tersebut dinilai, dicuci, dan dikemas untuk dijual. Perlu diingat, tanggal pengemasan memakai sistem penanggalan Julian, jadi 1 Januari berarti 001, dan 31 Desember berarti 365.

Jika telur yang kamu beli masih di bawah masa kedaluwarsa atau sell-by (21-30 hari setelah pengemasan), berarti, telur masih dalam kondisi segar. Walaupun kondisi telur menurun seiring hari, kamu bisa menyimpannya di kulkas sehingga mencegah pertumbuhan bakteri.

2. Endus bau telurnya

Mengendus telur. vripmaster.com

Mana mungkin hidung "bohong" (kecuali kamu sedang flu)? Karena itu, metode paling dasar untuk mengetahui kesegaran telur adalah dengan mengendusnya. Kalau sudah tidak segar, apalagi busuk, telur tersebut akan mengeluarkan bau yang langsung membuatmu menjauh, baik sebelum atau sesudah dimasak.

Cangkangnya menghalangi penciumanmu? Ceplok telurnya di piring atau mangkuk dan endus sebelum dimasak. Jika baunya tidak sedap, buang telurnya dan cuci mangkuk atau piring dengan sabun dan air hangat sebelum digunakan lagi. Kalau tidak berbau, masak telur itu dan nikmati bersama nasi atau lauk lainnya. Bon appetit!

Baca Juga: 7 Risiko Kesehatan Makan Makanan Pedas, Kontrol dirimu

3. Lihat kondisi telur secara menyeluruh

Memecahkan telur. gimmeyummy.com

Selain hidung, kondisi telur pun dapat terlihat oleh mata. Kamu bisa melihat apakah cangkang telur sudah retak, berlendir, atau terdapat serbuk putih bak tepung. Retakan atau lendir pada cangkang telur adalah tanda dari invasi bakteri. Sedangkan, serbuk putih bak tepung pada cangkang telur menandakan bahwa telur tersebut sudah berjamur!

Jika cangkang tampak baik-baik saja, pecahkan telur ke mangkuk atau piring. Lihatlah, apakah ada perubahan warna pada kuning atau putih telur ke pigmen merah muda, biru, hijau, atau bahkan hitam. Kalau iya, berarti telur tersebut sudah terinfeksi bakteri. Segera buang dan cuci piring atau mangkuk dengan air panas sebelum digunakan lagi.

Cara ketiga adalah kamu dapat melihat konsistensi putih dan kuning telur. Jika sudah sangat encer, maka bisa dipastikan kalau kualitas telur sudah menurun drastis. Meskipun begitu, kalau tidak berbau dan tidak ada perubahan warna, maka setidaknya masih bisa dimakan tanpa takut sakit jika tidak ada opsi lain.

4. Tes Apung: Masukkan telur ke dalam air

Tes apung untuk telur. Tenggelam artinya segar, dan mengapung artinya tua. thoughtco.com

Tes satu ini adalah metode paling populer untuk menguji kualitas telur, sekaligus menentukan usia telur yang tengah berkembang menjadi anak ayam. Yaitu, dengan mengapungkannya di segelas air.

Ambil mangkuk atau gelas dan isi dengan air, lalu masukkan ceburkan telur ke dalamnya. Jika telur tenggelam, maka dapat dipastikan masih segar. Tetapi, jika telur miring ke atas atau mengapung, berarti sudah tua.

Mengapa bisa begitu? Penjelasan sainsnya karena usia telur bertambah, maka kantung udara kecil di dalam cangkang bertumbuh lebih besar dan air tergantikan oleh udara. Nah, saat kantung udara besar (yang berarti telur sudah tua), telur pun mengapung.

Sayangnya, metode ini hanya untuk menunjukkan usia telur. Telur yang mengapung pun kalau tetap bersih dari bakteri atau jamur, masih bisa tetap dikonsumsi. Jadi, untuk mengetahui apakah telur masih layak makan atau tidak, kamu bisa menggunakan cara-cara lain di daftar ini.

5. Uji telurmu dengan lilin atau senter

Mengetes telur dengan senter. thehappychickencoop.com

Selain uji apung, uji cahaya juga dapat dilakukan untuk menilai kualitas telur dan menilai perkembangan telur yang tengah berkembang jadi anak ayam. Produsen telur pun melakukannya dengan peralatan khusus untuk memastikan telur tersortir sebelum dikemas. Tanpa alat khusus, prinsipnya pun sama!

Pertama, kamu butuh ruangan gelap dan lilin atau senter. Tempelkan lilin atau senter ke bawah telur, miringkan telur, dan putar telur ke arah kiri dan kanan. Jika tepat, maka isi telur akan terlihat menyala.

Sama seperti tes apung, tes cahaya ini bermaksud untuk melihat ukuran kantung udara pada telur. Jika telur segar, kantung udara harusnya lebih kecil dari 3,2 milimeter. Seiring bertambahnya usia telur, air pada telur menguap dan digantikan oleh udara sehingga kantung udara membesar.

Tetapi, sama seperti tes apung, tes ini hanya menunjukkan usia telur. Untuk mengetahui masih layak makan atau tidak, kamu bisa memecahkan dan melihat atau mengendus telur sebelum dimasak.

Baca Juga: Ketahui 7 Manfaat dan Risiko Kesehatan Minum Air Dingin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya