TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Terjadi jika Kamu Digigit Semut Api?

Apa iya gigitan semut api bisa menimbulkan kematian?

potret semut api (pexels.com/Thang Cao)

Seorang perempuan berusia 43 tahun asal Georgia, Amerika Serikat dilaporkan meninggal usai digigit semut api pada tahun 2023 lalu. Peristiwa ini terjadi ketika perempuan bernama Cathy Weed tersebut tidak sengaja menginjak segerombolan semut api di halaman rumahnya. Kematiannya diduga karena alergi yang disebabkan dari gigitan semut api.

Kematian karena semut api terdengar mengerikan, ya. Bagaimana mungkin gigitan semut bisa berakibat fatal bagi manusia. Pada umumnya, gigitan semut api hanya akan mengakibatkan bentol-bentol yang terasa nyeri, gatal, lecet, dan bengkak di area yang tergigit semut api.

Lalu, bagaimana penjelasan lengkapnya? Apa yang terjadi jika kita digigit semut api? Simak penjelasan ilmiahnya berikut ini!

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Manusia Mati di Luar Angkasa?

1. Semut api berasal dari Amerika Selatan dan dikenal sangat agresif

semut api (unsplash.com/oktavianus mulyadi)

Semut api bisa ditemukan di sebagian besar California, sebagian Oregon Selatan dan Barat Daya, dan Amerika bagian Selatan seperti Georgia. Serangga ini biasanya berkoloni. Mereka tinggal di gundukan atau sarang semut bersama seorang ratu.

Jika seseorang tak sengaja menabrak atau merusak sarang semut api, koloninya akan keluar dan menyerang secara agresif. Inilah yang membedakan semut api dengan jenis semut lain. Biasanya, spesies semut lain tidak akan seagresif itu dalam menyerang. 

2. Bagaimana jika kita digigit semut api?

ilustrasi digigit semut (pixabay.com/Hans)

Semut api biasanya menggigit dan menyengat menggunakan mandibula, yaitu sepasang bagian mulut semut untuk menggigit atau memotong dan memegang makanan. Mandibula ini akan menancap pada kulit manusia dan alat penyengatnya juga menyuntikkan racun.

Saat digigit semut api, kebanyakan orang awalnya akan merasakan nyeri yang mirip dengan sengatan lebah. Rasa nyeri tersebut diikuti dengan sensasi terbakar. Jika reaksinya parah, harus segera mencari pertolongan medis.

Dalam waktu sekitar 1 jam, area yang disengat semut api akan timbul bentol yang terasa nyeri dan gatal, lalu menjadi lepuh berisi nanah. Sering kali, reaksi terjadi di dekat tempat terjadinya gigitan. Lepuh akibat gigitan semut api juga biasanya hilang dalam waktu 7 hingga 10 hari. Pengobatannya cukup dengan membersihkan area kulit yang tergigit dan bisa juga dioleskan dengan krim antihistamin dan krim hidrokortison.

Lalu bagaimana dengan kasus kematian akibat semut api? Dalam beberapa kasus, gigitan serangga itu bisa menimbulkan reaksi sistemik yang serius, seperti menyebabkan muntah dan diare. Sekitar 5 persen gigitan semut api menyebabkan anafilaksis, reaksi alergi yang mengancam jiwa. Seperti yang dikatakan ahli entomologi Mike Raupp kepada ABC News, "Dengan terjadinya anafilaksis, tenggorokan membengkak dan orang itu akan mati lemas."

Syok anafilaksis itu berisiko menimbulkan serangan jantung. Jadi, gigitan semut api terhadap seseorang yang punya alergi memang bisa mengancam keselamatan. Reaksi ini memang jarang terjadi, tapi tetap harus diwaspadai.

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya