Benarkah Kita Langsung Membeku saat Berada di Ruang Angkasa?
Sering ditampilkan dalam film-film sci-fi, nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau melihat film atau animasi tentang ruang angkasa, salah satu hal menarik yang terlihat adalah tubuh manusia atau makhluk hidup yang langsung membeku tanpa baju khusus. Hal tersebut jelas jadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Benarkah kita langsung membeku saat berada di ruang angkasa tanpa pelindung apa pun?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mula-mula kita harus mengetahui terlebih dahulu soal karakteristik dari ruang angkasa itu sendiri. Setelah itu, mengetahui soal dampak apa saja yang akan dialami makhluk hidup di ruang angkasa dengan atau tanpa pelindung khusus juga perlu untuk dijawab. Barulah dari situ kita bisa mengambil kesimpulan dari pertanyaan awal. Makin penasaran untuk mengetahui jawabannya, kan? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Berapa suhu di ruang angkasa?
Di ruang angkasa, kita bisa menemui berbagai objek dengan berbagai suhu. Ada permukaan Matahari dengan suhunya bisa mencapai 5.600 derajat celsius hingga Uranus yang dikenal sebagai planet paling dingin dengan suhu -224 derajat celsius. Selain kedua objek itu, kita juga bisa menemukan begitu banyak objek lain dengan suhu tinggi maupun rendah. Akan tetapi, bagaimana dengan suhu dari ruang angkasa itu sendiri?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita perlu untuk mengetahui apa itu suhu dan apa saja yang mempengaruhinya. Menurut Space, suhu merupakan ukuran dari kecepatan gerakan suatu partikel. Artinya, semakin cepat gerakan suatu partikel, suhu yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Pada bagian ruang angkasa yang dipenuhi objek lain, khususnya penghasil panas seperti bintang, radiasi dari bintang dapat mempengaruhi partikel di ruang angkasa sehingga menaikkan suhu di sekitarnya. Sementara, pada bagian ruang angkasa yang benar-benar hampa, proses ini tidak bisa terjadi dengan sendirinya sekalipun di ruang angkasa ada begitu banyak partikel. Oleh karena itu, seharusnya ruang angkasa tidak memiliki suhunya sendiri. Biarpun demikian, ini belum sepenuhnya menjawab soal berapa suhu asli dari ruang angkasa.
Union University melansir bahwa pada bagian ruang angkasa yang sangat minim partikel dan efek radiasi dari objek lain sekalipun, tempat ini akan tetap memiliki radiasi yang bernama Cosmic Microwave Background (CMB). Radiasi ini merupakan jenis radiasi yang memenuhi seluruh alam semesta dan disebut-sebut sebagai sisa-sisa Big Bang. Ketika peristiwa Big Bang terjadi, CMB ini diperkirakan ada pada suhu yang sangat panas. Sebab, foton-foton yang terbentuk setelah Big Bang bergerak dengan bebas dan sangat cepat.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan keadaan alam semesta yang terus meluas, foton-foton ini memiliki tingkat energi yang lebih rendah dan mulai mendingin. CMB yang ada dalam masing-masing foton sebenarnya punya suhu yang berbeda-beda. Hanya saja, kisaran energi yang dilepaskan CMB saat ini diperkirakan ada pada suhu 2,7 derajat kelvin atau sekitar -240,75 derajat celsius. Olah karena itu, kalau kita menjadikan CMB sebagai patokan, suhu dari ruang angkasa berada pada angka -240,75 derajat celsius.
Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa India Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.