TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset: Kamu Lebih Bisa Menang Debat Lisan daripada Tulisan

Apalagi kalau bertatap muka

freepik.com/peoplecreations

Keseharian kita gak akan luput dari informasi kontroversial. Sudah wajar jika ada orang yang pro dan kontra dalam setiap topik. Namun bukan berarti mendebat seseorang gak akan bisa membuat kamu dan mereka menjadi satu suara dalam pengertian.

Masalahnya, berdasarkan penelitian yang dipimpin Juliana Schroeder dari University of California di Berkeley, cara mendebat via percakapan langsung lebih baik daripada tulisan. Dipublikasi dalam jurnal penelitian psikologi internasional, berikut ini penjelasan lengkapnya!

1. Penelitian dilakukan menggunakan 3 macam pendekatan: video, rekaman suara dan sebuah artikel

le-vpn.com

Sebanyak 300 sukarelawan diminta untuk mengevaluasi topik tentang perang, aborsi serta musik (dikhususkan pada musik-musik yang punya makna keras, seperti rap atau rock). Topiknya memang sengaja dipilih yang bisa mengangkat sisi kontroversi, sehingga ada pro dan kontra. Dari sini, ditemukan fakta cukup mengejutkan.

Baca juga: Kamu Akan Selalu Terlihat Gendut di Foto, Tapi Ini Cara Menyiasatinya

2. Para pemirsa lebih menghargai pendapat yang berlawanan dengan mereka dalam bentuk video atau rekaman suara, daripada bentuk artikel

thermofisher.com

Penelitian ini melibatkan sisi kemanusiaan dan kepercayaan masing-masing orang. Ini juga terjadi ketika artikel yang disediakan sudah berusaha senetral mungkin. Ketika pembahasan yang diangkat sesuai dengan sudut pandang mereka, artikel malah cenderung bisa mengubah pemikiran mereka, sementara suara pembicaraan langsung bisa memperkuat pemahaman mereka.

3. Ketika berhubungan dengan hal kontroversi, suara seseorang akan lebih persuasif daripada kalimat tertulis

thebarbarianbody.com

Ini karena pemahaman yang disampaikan melalui suara, tanpa memandang ekspresi si pembicara, dianggap lebih masuk akal, bahkan lebih manusiawi. Fakta ini ditemukan oleh Schroeder, seorang asisten profesor di Berkeley's Haas School of Business. Padahal artikel yang diberikan pada para sukarelawan itu adalah skrip pidato yang sama persis dengan rekaman audio yang mereka dengarkan, namun diberikan ke mereka pada waktu berbeda.

Baca Juga: Riset: Ini 7 Faktor Terbesar Penyebab Perceraian di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya