TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menurut Riset, Hidup Tanpa Saudara Kandung Bisa Pengaruhi Otakmu

Yang anak tunggal mana suaranya, nih?

freepik.com/bristekjegor

Banyak sekali stereotip yang beredar soal anak tunggal, tapi itu semua tidaklah valid, jika tidak ada bukti riset konkritnya. Sebuah penelitian di Tiongkok menyebutkan bahwa tumbuh besar tanpa saudara kandung bisa mengakibatkan perbedaan struktur otak dibandingkan mereka yang bersaudara kandung.

Mereka menemukan bahwa anak tunggal cenderung lebih kreatif dan kurang pandai bersosial. Hah? Kok bisa?

Banyak juga kok anak tunggal yang pandai bersosialisasi dan anak bersaudara yang kreatif. Namun penelitian ini punya penjelasan konkritnya. Seperti apa? Baca selengkapnya di sini yuk!

1. Penelitian kali ini ingin mengetahui lebih dalam hubungan perbedaan lingkungan keluarga serta pola asuh terhadap perkembangan struktur otak si anak

mommyish.com

Penelitian sebelumnya berfokus di perbedaan perilaku, fungsi kognitif dan ciri kepribadian antara anak tunggal dengan anak bersaudara. Di samping itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka yang hidup tanpa saudara gak harus berbagi perhatian orangtua dan lebih memungkinkan dapat semangat penuh. Namun mereka akan kehilangan pengalaman awal tentang berbagi dan berkompetisi.

parents.com

Penelitian baru ini, yang dilakukan oleh Southwest University di Chongqing dan dipublikasi dalam Brain Imaging and Behavior, bermaksud mencari tahu apakah perbedaan perilaku itu memiliki bukti fisik syarafnya. Penelitian ini juga mengukur apakah lingkungan keluarga yang berbeda mampu mempengaruhi perkembangan struktur otaknya.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Mengumpat Bisa Membuat Sebagian Tubuhmu Lebih Kuat

2. Penelitian dilakukan di Tiongkok karena sejak lama diterapkan aturan "satu anak cukup" yang menyebabkan banyaknya jumlah anak tunggal di sana, ternyata struktur otaknya memang berbeda

abcnews.go.com

Tiongkok menerapkan aturan satu anak cukup dari 1979 sampai 2015 dalam rangka untuk mengontrol jumlah populasi. hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah anak tunggal.

Para peneliti mempelajari 250 mahasiswa, sample yang terbilang berukuran kecil, di mana setengahnya adalah anak tunggal. Para peneliti memindai orak mereka sekaligus menguji kepribadian, kreativitas dan kecerdasan menggunakan metode yang sudah berkembang.

vogue.in

Dengan semakin memperkuat penelitian sebelumnya, hasil ujinya menunjukkan bahwa anak tunggal jauh mengungguli anak bersaudara dalam kreativitas, tapi secara konstan memiliki nilai lebih rendah dalam hal ciri kepribadian. Hasil pemindaian menggambarkan bahwa bagian otak yang berhubungan dengan perkembangan tersebut terlihat berbeda dari keduanya.

3. Anak tunggal memiliki struktur otak khusus yang berhubungan dengan kreativitas dan ciri kepribadiannya, semua bisa terlihat dari hasil pemindaian

themotherco.com

Anak tunggal yang lebih unggul dalam kreativitas menunjukkan volume yang lebih banyak dalam senyawa abu-abu di daerah lobus parietal otak, sebuah bagian otak yang berhubungan dengan fleksibilitas mental dan imajinasi. Pemindaian terhadap para anak tunggal yang berciri kepribadian kurang menyenangkan menunjukkan semakin sedikitnya senyawa abu-abu di daerah korteks prefrontal medial, sebuah bagian di otak yang diketahui memikirkan diri sendiri dan kaitannya dengan orang lain.

Baca Juga: Kenapa Bisa Ada Rambut Uban dan Botak? Ini Jawaban Ilmiahnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya