MSG Bisa Jadi Kunci untuk Pola Makan yang Sehat Berdasarkan Riset Baru
Wah, pecinta micin akan gembira
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama beberapa dekade, bahan aditif makanan monosodium glutamat (lebih dikenal sebagai MSG) seakan dianggap setan di negara Barat, beberapa orang Indonesia pun menghindarinya. Baru-baru ini telah ditemukan bahwa MSG tidak berbahaya, atau setidaknya komponen sodiumnya tidak lebih buruk daripada garam. Namun, sekarang kita melihat bukti bahwa molekul yang pernah dijelek-jelekkan ini, bisa menjadi pintu gerbang untuk pola makan yang sehat. Hah kok bisa MSG mengarahkan pada pola makan yang sehat? Dilansir dari iflscience, berikut ini penjelasan selengkapnya!
1. Meskipun ada banyak orang yang mengalami reaksi setelah makan makanan yang mengandung MSG, tidak ada bukti kuat bahwa asam amino penguat rasa ini tidak aman
Sejujurnya, sejarawan telah menelusuri kepercayaan yang meluas tentang dampaknya terhadap rasisme, sebuah konsekuensi sintesis MSG yang ditemukan di Jepang, dan orang Amerika dan Eropa kebanyakan menghadapi molekul di restoran Asia.
Sebuah penelitian terbaru di Nature Neuropsychopharmacology bukan hanya membuat orang-orang yang suka mengampanyekan xenophobia soal jantung berdebar dan sakit kepala setelah makan makanan kaya MSG untuk mempengaruhi diet mereka, merasa kehilangan kesempatan selera rasa sensasional. Ternyata mereka ini juga lebih kesulitan memjaga pilihan makanan mereka tetap sehat.