Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kesuksesan komersial dalam produk baterai tambahan seperti power bank membuktikan bahwa ponsel kita itu sangat membutuhkan energi listrik yang banyak. Kita juga sering kebingungan mencari colokan listrik di tempat umum. Nah, seandainya kita berniat untuk meningkatkan kapabilitasnya sebagai ponsel pintar, para peneliti dari University of Washington sudah mencoba membuktikan bahwa kita bisa "menyingkirkan" total baterai dari ponsel. Bagaimana caranya? Ada 6 dasar ilmiah yang mendukungnya, ini dia!
Teknologi utamanya akan menggunakan gelombang radio yang sudah beredar di sekitar kita untuk berkomunikasi.
Alat ini (ponsel tanpa baterai) ibaratnya masih tahap "janin kecil", tapi tim penelitinya sudah sukses mendemonstrasikan panggilan telpon dari ponsel tak berbaterai ke ponsel pintar. Untuk mencapai titik penelitian ini saja, gak mudah lho!
Teknologi ini disebut juga wifi pasif yang menggunakan sejumlah tenaga listrik yang kecil sekali.
Tim peneliti sebelumnya telah menguji teknologi ini. Dulunya digunakan untuk menciptakan poster yang bernyanyi atau kaos yang bisa bicara, tapi itu gak cukup kuat untuk mendukung kebutuhan energi pada ponsel. Jadi mereka menyederhanakan keseluruhan sistemnya.
Baca Juga: 10 Website Hiburan Ini Jarang Diketahui Padahal Keren Banget!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kuncinya adalah berkomunikasi menggunakan teknologi analog.
Vamsi Talla, asisten peneliti yang mengerjakan prototype mengatakan pada Wired bahwa mengubah pembicaraan manusia secara analog menjadi sinyal digital memakan banyak energi. Menurutnya kalau kita berkomunikasi menggunakan teknologi analog, kita akan membuat kebutuhan energinya lebih efisien.
Tim peneliti harus membangun ulang teknologi backscatter analog.
Teknologi backscatter analog digunakan sebagai perlengkapan mata-mata selama Perang Dingin berlangsung. ponsel tak berbaterai ini akan mengirim sinyal digital ketika nomor-nomor ditekan pada keypad-nya, kemudian berpindah menjadi analog sepenuhnya untuk urusan transmisi suara.
Sinyalnya akan berjalan melalui sebuah frekuensi menuju stasiun yang menghubungkan jaringan selular digital.
Percobaannya digunakan dengan menghubungkan Skype. Stasiun utamanya gak cuma menghubungkan ponsel ke jaringan, tapi juga menghantarkan energi untuk membuatnya bisa beroperasi. Stasiun utama yang ada saat ini bisa digunakan untuk ponsel dengan jarak 15 meter darinya. Memang gak terlalu portable, tapi ini menjadi potensi perkembangan teknologi yang luar biasa ke depannya.
Baca Juga: Ini 10 Situs Interaktif Terkeren untuk Kamu Jelajahi Luar Angkasa