Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi kamu yang pernah naik pesawat, bisa jadi tidak hanya sekali mengalami delay dari jadwalmu yang seharusnya. Ternyata salah satu penyebab terbesarnya adalah ketidakefisienan sistem komunikasi yang berlangsung dengan pusat pengendali lalu lintas udara. Untuk meminimalisir kejadian delay karena ini, NASA memiliki solusi pengembangan teknologi untuk itu lho. Dilansir dari Scientific American, baca selengkapnya di sini ya!
1. Saat pesawat mengantre untuk mendarat, para pilot menjaga agar komunikasi terjaga dengan pusat pengendali lalu lintas udara
Ini dilakukan agar tiap pesawat menjaga jarak aman antar satu sama lain. Karena adanya jeda pengiriman pesan, waktu yang dihabiskan bagi pilot untuk menyesuaikan kecepatan hanya sebatas seberapa cepat mereka bisa mendapatkan informasi dari menara kontrol lalu lintas udara.
Waktu penantian pesan ini menciptakan jarak keselamatan tambahan untuk setiap pesawat yang akan mendarat, dengan tidak efektif. Kondisi ini akan sangat membatasi pesawat yang bisa mendarat dalam waktu tertentu.
Baca juga: 20 Penemuan Keren NASA yang Gak Sadar Kita Gunakan Sehari-hari
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Flight Deck Interval Management (FIM) NASA memotong selisih waktu tidak efisien tersebut
Mereka melakukannya dengan menggabungkan pelacakan lokasi berbasis satelit dan perintah komputer otomatis, untuk melacak posisi pesawat dan terus-menerus memberi informasi terbaru pilot tentang kecepatan penerbangan yang aman untuk pendaratan. Ini akan menghilangkan waktu yang terbuang percuma antara tiap pendaratan.
Solusi tersebut dapat menghemat biaya bahan bakar, mengurangi emisi dan meningkatkan jumlah penerbangan yang tiba tepat waktu. William Johnson, mantan manajer proyek untuk Air Traffic Management Technology Demonstration-1 di NASA Langley Research Center mengatakan bahwa dengan lebih banyak pendaratan pesawat per jam di bandara, berarti delay jadwal lebih berkurang jauh bagi penumpang.
3. Teknologi ini telah diuji secara riil, baik oleh perusahaan penerbangan kecil maupun besar dan masih berusaha terus disempurnakan
unsplash.com/Suhyeon Choi Pada awal tahun 2017, dua pesawat besar komersil dan jet perusahaan yang lebih kecil melakukan pendaratan, secara bergantian, tanpa bantuan konstan dari pusat kontrol lalu lintas udara. Sebaliknya mereka mengandalkan teknologi NASA yang telah dibahas, yang memungkinkan pesawat secara otomatis "berbicara" antar satu sama lain dan update info ke menara, secara bersamaan.
Jika tes penerbangan ini — yang berlangsung di bandara dekat Seattle — terbukti meyakinkan, teknologi itu akhirnya bisa menuju ke Federal Aviation Administration untuk mendapat persetujuan. Dan jika semua pesawat nantinya menerapkan sistem ini, lebih banyak pesawat dapat mendarat dalam waktu yang lebih singkat, di bandara berbagai negara yang semakin padat.
Baca juga: Alasan "Jijik" Kenapa Kru Pesawat Gak Mau Minum Hangat Saat Penerbangan