TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Perkiraan tentang Evolusi di Masa Depan? Ini 5 Jawaban Sains

Kira-kira manusia berevolusi jadi apa, ya?

ilustrasi beberapa orang sedang menirukan konsep evolusi (unsplash.com/Johannes Plenio)

Sains mengajarkan kita mengenai konsep perubahan secara mikro dan makro yang terjadi dalam rentang waktu tertentu. Ilmu pengetahuan menyebutnya evolusi, sebuah gagasan fenomenal yang bahkan sudah diutarakan sejak ribuan tahun lalu oleh para ilmuwan Yunani Kuno. Dalam biologi dan biomolekuler, sudah terdapat banyak bukti tak terbantahkan mengenai jejak-jejak evolusi organisme di Bumi sejak miliaran tahun lalu.

Nah, alih-alih melihat ke masa lalu, bagaimana jika kita sedikit menyelidiki tentang evolusi di masa depan? Sains memiliki beberapa prediksi atau perkiraan akan hal tersebut yang tentu sangat menarik untuk kita bahas. Penasaran, kan? Yuk, simak pembahasannya!

1. Hewan mamalia besar akan memiliki kantong untuk menangkap uap air

Kanguru merupakan hewan mamalia berkantong. (pexels.com/Ethan Brooke)

Oke, tidak ada yang aneh dengan kantong kanguru yang hadir sebagai bagian evolusi biologis. Mereka memilikinya untuk tujuan merawat serta menyusui anak-anaknya secara aman. Itu sebabnya kanguru termasuk hewan marsupialia kompleks, yakni mamalia yang memiliki kantong khusus dan tiga organ vagina serta dua rahim untuk bereproduksi.

Namun, bagaimana jika hampir semua hewan mamalia besar memiliki kantong? Tak bisa dibayangkan jika sapi, kambing, anjing, kucing, harimau, serigala, dan beruang memiliki kantong layaknya kanguru. Menurut Patricia Brennan, ahli biologi dari Mount Holyoke College, beberapa jenis mamalia besar bisa berevolusi mengembangkan kantong di masa depan untuk menangkap air di udara.

Laman BBC Future mencatat bahwa hal ini memang sangat dimungkinkan jika di masa depan kondisi Bumi makin kering dan hangat. Mamalia besar mungkin akan kehilangan bulu dan bisa membentuk kantong khusus dari lipatan kulit mereka. Bagi ilmuwan, apa pun bisa terjadi dan jika organisme mengalami tekanan, mereka akan berevolusi agar tidak punah akibat seleksi alam.

Baca Juga: Evolusi Sejarah Bumi yang Butuh Miliaran Tahun, Bagaimana Prosesnya?

2. Ada banyak jenis ikan yang dapat hidup di darat

Spesies ikan yang beradaptasi ketat akibat berkurangnya jumlah air. (unsplash.com/Hilde Demeester)

Dilansir UNSW Sidney, ada banyak spesies ikan yang akan berusaha untuk melakukan adaptasi ketat di masa yang akan datang. Hal yang sama pernah terjadi di era purba, di mana mereka perlahan-lahan menjadi organisme yang dapat hidup di dua alam, yakni air dan darat. Evolusi yang terjadi di masa depan akan mengubah morfologi beberapa ikan konvensional menjadi spesies yang lebih fleksibel.

Menurut Profesor Terry Ord, seorang ahli evolusi biomolekuler, perubahan morfologis yang terjadi pada beberapa spesies ikan terjadi akibat pola makan yang fleksibel. Sebagian jenis ikan memang diketahui mampu melompat ke darat untuk mendapatkan makanan yang lebih beragam. Namun, mekanisme seperti ini memang membutuhkan waktu yang sangat lama.

3. Reptil besar sudah berada pada jalur evolusioner yang cepat

Buaya adalah spesies dengan kemampuan evolusi cepat. (pexels.com/Lucas Pezeta)

Laman Smithsonian Magazine melansir kabar bahwa ahli paleontologi dari Universitas Harvard telah melakukan riset dan penelitian mendalam mengenai perubahan evolusioner pada buaya. Ya, hewan purba ini adalah salah satu reptil yang selamat dari kepunahan dinosaurus pada puluhan juta tahun lalu. Nah, bagaimana hasil studi yang dilakukan oleh tim ilmuwan tersebut?

Hasilnya cukup mengejutkan. Pasalnya, buaya modern sedang mengembangkan proses evolusi atau perubahan frekuensi alel secara cepat dan konsisten. Salah satu spesies yang mengalami hal ini secara masif adalah buaya air asin di wilayah daratan pasifik bagian selatan. Faktor yang bisa mengubah morfologi buaya di masa depan adalah iklim, seperti peningkatan suhu secara global.

Mungkin spesiasi dari reptil akan bertambah dan diperkirakan muncul ledakan Zaman Reptil yang baru. Jika dugaan dan pendapat ini benar, tak menutup kemungkinan pada jutaan tahun di masa depan, reptil akan kembali menguasai Bumi.

4. Ada banyak jenis serangga baru di masa depan

Capung modern dengan bentuk berbeda dibanding nenek moyangnya. (pexels.com/Daniyal Ghanavati)

Serangga adalah salah satu spesies yang sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu. Mereka berevolusi dengan baik dan membuat populasinya cukup banyak di Bumi. Namun, dengan banyaknya keberadaan serangga di alam liar, kondisi iklim dan cuaca di masa depan mungkin akan mengubah ekosistem dan jalur evolusioner pada serangga. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Conrad Labandeira, seorang ahli biologi asal Amerika Serikat.

Ditulis dalam laman Scientia, studi dari Dr. Conrad tersebut menyatakan bahwa di masa depan akan muncul ledakan spesiasi serangga dengan jenis yang betul-betul baru. Ia menyimpulkan hal ini berdasarkan pola yang terjadi pada serangga di masa lalu. Banyak spesies yang gagal dan punah, di sisi lain, akan muncul keturunan evolusi dari serangga yang tangguh dan lebih tahan terhadap iklim di zaman Bumi baru.

Baca Juga: 10 Bentuk Evolusi Unik Serangga, Ada yang Meledakkan Diri

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya