TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Krusial Menyelamatkan Diri dari Lift yang Jatuh

Terbukti secara sains

www.anopticalillusion.com

Mungkin kamu pernah mendengar beberapa kasus lift jatuh di berita atau dari pembicaraan di media sosial. Gak mustahil kejadian ini memicu trauma dan ketakutan di diri kamu-kamu yang biasa menggunakan elevator atau lift dalam kehidupan sehari-hari.

Terbayang betapa ngerinya jatuh dari ketinggian sambil terperangkap dalam kotak besi kecil. Terkurung dalam lift saja sudah jadi mimpi buruk bagi banyak orang, apalagi jatuh bersamanya. Sebenarnya kesempatan untuk selamat dalam kecelakaan lift jatuh itu ada gak ,sih?

Jawabannya ada, namun masih banyak salah kaprah mengenai cara yang benar. Berikut IDN Times rangkum buatmu.

1. Mungkin terdengar klise namun kamu HARUS berusaha untuk tidak panik!

(ilustrasi menekan tombol lift (gettyimages.com)

Ketika panik kamu jadi gak bisa berpikir jernih dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan diri. Menangis dan berteriak-teriak saja gak akan membantumu. Tarik napas dalam dan tekan tombol bantuan lalu ambil langkah-langkah pencegahan untuk menahan benturan.

2. JANGAN berusaha melompat sebelum lift menghantam bumi, hal ini terbukti tak akan berhasil

ilustrasi melompat di dalam lift (scienceabc.com)

Mungkin kamu pernah dengar tips menghindari dampak tubrukan dengan melompat sebelum lift menghantam tanah. Sayangnya hal ini terbukti tidak efektif. Akan sangat sulit bagi kita untuk memperkirakan waktu tubrukan yang tepat.

Selain itu, walaupun kamu punya kekuatan mental dan fisik seorang atlet olympiade, kamu hanya bisa mengurangi kecepatan paling banyak 2 sampai 3 meter per jam. Kemungkinan besar kamu malah akan menabrak langit-langit lift dan jatuh ke lantai dengan lebih keras.

3. Jika kamu membawa tas atau koper, tumpuk di lantai dan berdirilah di atasnya

ilustrasi koper (youtube.com)

Jika kamu membawa tas atau koper, tumpuk rata di atas lantai lift dan berdirilah di atasnya. Tujuannya adalah membuat sebanyak mungkin jarak antara dirimu dengan lantai guna memberi tubuhmu waktu untuk mengurangi kecepatan saat lift itu mendarat.

Baca Juga: Baru Sadar, Ternyata Tombol "Close" di Panel Pintu Lift Cuma Tipuan!

4. Jika ada pegangan di dinding lift, rapatkan dirimu pada dinding dan rentangkan tanganmu untuk meraih pegangan tersebut

ilustrasi berpegangan pada pinggir lift (dailymail.co.uk)

Rapatkan dirimu dengan dinding, rentangkan tangan selebar mungkin dan berpeganganlah pada pegangan-pegangan tersebut. Tujuannya adalah mengurangi beban tumpuan pada kakimu.

5. Dalam lift yang penuh atau sempit, selain merapat ke dinding lemaskan kaki terutama lutut untuk bersiap "mengeper" dampak benturan

ilustrasi berdesakan (youtube.com)

Hal ini memang berisiko, pada kecepatan, momentum dan gaya gravitasi yang tinggi, tubuh akan menerima impact atau dampak yang sangat besar. Namun dengan melemaskan lutut diharapkan dampak itu bisa terdistribusi dengan lebih baik. Lebih baik jika dibandingkan dengan mengokohkan kaki yang berisiko membuatnya remuk akibat dampak tubrukan.

Meskipun bukan tanpa risiko, namun upaya mengendurkan kaki dan lutut ini akan dapat menyelamatkan organ-organ tubuh yang penting.

6. Apabila lift tersebut cukup kosong, rebahkan dirimu rata di lantai lift. Ini lebih baik daripada menahan hantaman berdiri di atas kedua kaki

ilustrasi rebahan (youtube.com)

Sejauh ini langkah merebahkan diri ini dianggap yang paling aman dan paling tinggi kemungkinan selamatnya dibanding cara-cara lainnya. Buat dirimu terlentang di tengah lantai lift, dan gunakan kedua tangan untuk mengangkup bagian belakang kepala (seperti bantal saat tiduran) untuk melindunginya. Tutup mata dan berdoa yang terbaik.

Peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) merumuskan bahwa dengan cara ini dampak benturan dan gaya gravitasi akan dapat dibagikan atau didistribusikan secara merata ke seluruh tubuh dan mengurangi kerusakan organ.

Baca Juga: Video Bayi Terguling di Eskalator Ini Beri Pelajaran Penting Buat Para Orang Tua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya