TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Pernah Memotong Kumis Kucing, Ini 10 Alasannya Menurut Ahli!

Kamu juga tak boleh menarik-narik kumis kucing, ya

catster.com

Pernahkah kamu mengamati kumis kucing? Bukan tumbuhan, ya, melainkan bulu panjang yang ada di sekitar hidung kucing. Jika dilihat-lihat, bulu tersebut cukup berbeda dengan lainnya, lho. Mereka tampak lebih tegak, kaku, panjang, dan biasanya berwarna putih.

Bukan sekadar pemanis, ternyata kumis termasuk salah satu bagian tubuh paling penting bagi hewan tersebut. Kita bahkan dilarang keras untuk memotong atau mencukurnya. Namun apa alasannya, ya?

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai hal ini, IDN Times menghubungi drh. M. Ar Raniri P. atau yang akrab disapa sebagai dokter Arran di media sosial. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Mengenal anatomi kumis kucing

onecms.io

Ada alasan tersendiri kenapa kumis kucing memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda dari bulu di area lainnya. Ini dikarenakan oleh anatominya yang unik. Dokter Arran menyebutkan bahwa tak seperti bulu yang menutupi tubuhnya, kumis tertanam lebih jauh di dalam lapisan kulit kucing.

"Perbedaannya sama bulu lain, kumis tempat tertanamnya di tubuh jauh lebih dalam. Kalau rambut biasa di ujungnya gak ada apa-apa. Sedangkan kumis, di ujung folikelnya itu nempel saraf. Folikel adalah tempat rambut tertanam. Saraf itu fungsi utamanya untuk memberikan visualisasi pada si kucing terhadap dunia luar," kata dokter Arran. 

felinewellness.com

Hal lain yang harus kamu tahu adalah kumis bukanlah satu-satunya bulu kucing yang tumbuh lebih dalam dan memiliki saraf di ujungnya. Bulu yang memiliki fungsi sama seperti kumis juga bisa ditemukan di atas mata, telinga, dan telapak kaki kucing. 

Coba lihat buktinya dari gambar di atas. Bulu yang berada di lokasi yang disebutkan tampak berbeda dari lainnya, kan? Mereka memiliki anatomi dan fungsi yang kurang lebih sama seperti kumis kucing di sekitar hidung. 

2. Kumis bisa disebut sebagai indra tambahan untuk kucing

lonetreevet.com

Kumis bisa disebut sebagai indra tambahan atau bahkan 'indra keenam' bagi kucing. Sebab bagian tubuh itu memberikan kemampuan lebih yang tidak didapatkan dari indra lain yang dimilikinya. 

Kumis kucing memiliki fungsi yang mirip dengan jari pada manusia, yaitu menangkap stimulus dari luar. Yang membedakan adalah kumis kucing bekerja dengan cara menangkap getaran yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar. Getaran tersebut bisa didapatkan dari pergerakan makhluk hidup, benda, hingga gerakan udara. 

"Walaupun disebut seperti jari, yaitu untuk 'meraba', dia gak bisa merasakan panas sebetulnya. Kalau kumis ini lebih ke menangkap getaran. Nanti kumis akan menyampaikannya ke saraf, dari saraf ke otak. Jadi nanti kucing tahu gambaran benda di sekitarnya itu seperti apa," jelas dokter Arran. 

3. Kumis melengkapi penglihatan kucing yang kurang baik

hswstatic.com

Lebih lanjut, kucing memiliki satu kelemahan pada penglihatannya. Mereka tak bisa mendeteksi dengan jelas objek yang jaraknya terlalu dekat dengan mata, yaitu di bawah 30 sentimeter. Bahkan ketika benda tersebut berada tepat di bawah hidung, kucing sama sekali tak bisa melihatnya. 

Dengan adanya kumis, mereka bisa tahu gambaran dari benda yang jaraknya dekat tersebut. Apakah objek itu termasuk makhluk hidup atau benda mati, diam atau bergerak, semua terdeteksi oleh kumis melalui getaran yang dihasilkan. 

Tak hanya itu, keberadaan kumis juga membantu kucing untuk berburu di malam hari. Dengan indra tambahan tersebut, mereka bisa "melihat" dan mendeteksi benda dengan lebih akurat di kegelapan. 

4. Membantu melindungi kucing dari predator saat berburu

abc.es

Fungsi berikutnya dari kumis kucing berhubungan dengan posisinya di alam bebas. Seperti yang kita tahu, dulunya kucing adalah makhluk liar yang tinggal di hutan. Mereka termasuk salah satu predator yang sering memburu mamalia, burung, dan serangga kecil. 

Namun di sisi lain, karena tubuhnya tidak besar, kucing merupakan incaran empuk bagi predator lain yang lebih kuat. Risiko yang dihadapi kucing itu membuatnya membutuhkan alat untuk memindai lingkungan sekitar. Dalam hal ini, alat tersebut adalah kumis. 

"Whisker atau kumis kucing itu fungsinya untuk mengetahui getaran di sekitar. Jadi misalnya kalau dia lagi cari mangsa, kumis berguna untuk melihat getaran mangsa sekaligus merasakan getaran yang ada di belakangnya. Dia bisa tahu, tuh, kalau di sekitarnya ada yang mengintai apa tidak," jelas dokter Arran. 

Baca Juga: 7 Benda di Rumahmu Ini Beracun untuk Kucing, Singkirkan!

5. Kumis membantu kucing memperkirakan ukuran celah yang akan ia masuki

treehugger.com

Selain itu, seperti yang kita tahu, kucing sangat suka memasuki area-area yang sempit. Misalnya ke belakang lemari, ke dalam boks, dan lain sebagainya. Kumis ternyata berperan untuk "mengukur" celah yang akan dimasuki kucing. 

Bulu tersebut menjadi alat untuk memperkirakan apakah tubuh kucing bisa muat ketika masuk ke tempat yang sempit. Jika kumis bisa melewati celah tersebut, maka badannya pun bisa. Dokter Arran mengibaratkan fungsi ini seperti kaca spion pada mobil. 

6. Menunjukkan kucing sedang kesakitan atau tidak

Kumis kucing tampak rileks (kiri) dan kumis kucing yang terkontraksi (kanan). Berbagai Sumber

Dokter Arran juga menambahkan bahwa kumis juga menjadi salah satu sarana komunikasi kucing terhadap manusia. Bagaimana bisa?

"Jadi kalau di dokter hewan itu kita lihat kucing dari kumisnya. Kalau kumisnya lurus, itu tandanya mereka sedang kesakitan. Sedangkan kalau kumisnya menggantung, berarti dia sedang oke-oke saja," jelasnya. 

Kamu bisa melihat perbandingannya dari gambar di atas. Dalam keadaan normal, kumis kucing tampak seperti gambar di sebelah kiri. Rileks dan menggantung ke arah bawah. Berbeda dengan gambar di sebelah kanan. Kumis yang semakin tertarik, lurus, atau bahkan terkontraksi ke atas menandakan bahwa kucing sedang tak nyaman atau kesakitan.

7. Memotong kumis kucing berarti menghilangkan salah satu indranya

fourleggedguru.com

Lalu apa yang terjadi jika kita memotong atau mencukur kumis kucing? Dokter yang aktif di TikTok dan Instagram itu mengatakan memang tidak ada dampak secara langsung yang terlihat dari tindakan tersebut. Namun hal ini sama dengan merebut salah satu kemampuan dan indra mereka. 

"Secara langsung dia jadi sakit atau diam itu tidak, sih. Secara gambaran klinis dia oke-oke saja. Akan tetapi di dalam tubuh, dia merasa kehilangan salah satu kemampuannya," terang dokter Arran. 

8. Kucing kehilangan keseimbangan dan kemampuan koordinasinya

thesprucepets.com

Konsekuensi lain dari memotong kumis kucing adalah mereka jadi kehilangan kemampuan koordinasinya. Tanpa bagian tubuh tersebut, kucing akan sulit menemukan keseimbangan ketika melompat dari ketinggian, sulit berjalan lurus, dan berlari. 

Kucing yang kumisnya dipotong juga cenderung mudah jatuh dan menabrak benda-benda di sekitarnya. Dilansir Today I Found Out, hal ini terjadi karena mereka tak bisa mengukur jarak lari dan lompat dengan akurat tanpa kumis. 

9. Tanpa kumis, kucing akan sulit pulang ke rumah saat tersesat

bluecross.org.uk

Lebih lanjut, ternyata kumis juga membantu kucing untuk menemukan jalan pulang, lho. Maka dari itu, tanpanya, kucing akan kesulitan untuk kembali ke rumah setelah pergi jauh atau saat tersesat.

"Secara ilmiah, udara di lingkungan setiap daerah itu berbeda dari tekanan dan gerakan udaranya. Kucing bisa menangkap itu selain dari indera penciumannya. 

Whisker ini dibutuhkan untuk tahu getaran dan tekanan angin di dekat rumah. Jadi dia bisa lebih mudah mengenali tempat tinggalnya. Kalau dicukur, dia bisa kehilangan fungsi itu," begitu menurut penjelasan dokter Arran. 

Mereka kemungkinan akan salah jalan atau membutuhkan waktu lebih lama untuk pulang. Kamu gak mau hal ini terjadi pada kucingmu, kan?

Baca Juga: 7 Ras Kucing Peliharaan Artis Indonesia Paling Mahal, Seharga Mobil!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya