TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketahui 8 Fakta Unik Menguap, Reaksi Tubuh yang Memang Sangat Menular

Siapa yang sering tertular menguap dari orang lain?

shopify.com

Semua orang menguap. Ini sering dijadikan tanda bahwa kita sedang kelelahan atau mengantuk. Namun sebenarnya masih belum banyak lho penjelasan ilmiah yang mengungkap kebenaran mengenai fungsi tubuh yang satu ini. 

Studi yang dilakukan para ilmuwan tentang menguap sering kali bertolak belakang satu sama lain. Misalnya mengenai kenapa kita menguap. Sebagian percaya hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan suhu tubuh. Sedangkan sebagian lain menganggapnya sebagai cara membersihkan pembuluh darah.

Walaupun begitu, ada sejumlah fakta ilmiah menguap yang sudah terbukti benar. Berikut ini penjelasannya dilansir dari berbagai sumber.

1. Manusia menguap saat kekurangan oksigen

compote.slate.com

Pernah menguap walaupun kamu tidak sedang mengantuk? Ini karena menguap memang tidak hanya dilakukan saat tubuh kelelahan.

Dilansir dari Huffington Post, kita menguap saat tubuh kekurangan oksigen. Efek dari menguap ternyata sama dengan mengambil napas dalam-dalam. Saat hal itu terjadi, paru-paru kita akan terisi dengan oksigen.

2. Namun benarkah kita menguap saat sedang mengantuk?

techyardscience.com

Benar, tetapi menguap tidak dilakukan karena kita mengantuk. Faktanya, ini disebabkan karena saat lelah, suhu di otak menjadi lebih panas sehingga kekurangan oksigen. Respons tubuh terhadapnya adalah dengan menguap. Jadi penyebabnya kembali lagi ke poin pertama. 

Baca Juga: Ternyata Ini 7 Reaksi Tubuh saat Sedang Berusaha Merahasiakan Sesuatu

3. Menguap sangat menular

cloudfront.net

Ini benar. New Scientist melakukan pengamatan kepada 50 orang yang menonton video orang menguap. Hasilnya 55 persennya tertular “virus” menguap tersebut. Ternyata ilmuwan mengatakan bahwa ini sama sekali tidak aneh. Dilansir dari MNN, studi di tahun 2017 menemukan bahwa ini disebabkan oleh adanya refleks primitif di bagian korteks motorik manusia. 

“Fenomena menguap justru lebih bersifat sosial dibandingkan fisiologikal,” kata Michael Decker, juru bicara American Academy of Sleep Medicine, dilansir dari Huffington Post.

4. Menguap lebih menular lagi di antara orang-orang yang hubungannya dekat

psu.edu

Ternyata tidak semua orang bisa menularkan menguapnya kepadamu. Menurut riset di tahun 2012, fenomena ini jauh lebih menular di antara sahabat atau orang yang hubungannya dekat.

Kenapa bisa begitu? Ini karena manusia lebih bisa merasakan empati kepada orang yang dekat dengannya, baik secara genetis maupun emosional.

5. Bisa menular ke hewan juga

iheartdogs.com

Tidak hanya manusia yang bisa tertular menguap. Studi menemukan bahwa ini juga terjadi pada hewan. Salah satunya adalah anjing. Ketika mendengar pemiliknya menguap, mereka juga akan ikut melakukannya.

Penyebab dari hal ini sama seperti sebelumnya, yaitu karena ada kedekatan yang menimbulkan empati antara anjing dan si pemilik. Hewan lain yang bisa tertular menguap adalah babon, simpanse, dan kera.

6. Bayi yang belum lahir bisa menguap

jscimedcentral.com

Belum ada ilmuwan yang bisa menjelaskan alasannya, tetapi memang benar bahwa bayi yang masih berada di dalam rahim juga bisa menguap. Fetus baru bisa menguap ketika mulai memasuki usia kehamilan 14 minggu. Ilmuwan percaya bahwa fenomena ini menandakan bahwa otak sedang melalui tahap perkembangan. 

7. Menguap juga bisa menjadi tanda penyakit yang serius

self.com

Pada umumnya menguap bukanlah hal yang berbahaya. Namun jika seseorang menguap secara terus menerus, ini bisa menjadi gejala dari penyakit yang serius. Di antaranya adalah stroke dan gagal jantung.

Ini terjadi karena menguap adalah reaksi dari terganggunya saraf vagus, sistem saraf yang tersambung dengan jantung. Penyakit lain yang memiliki gejala serupa adalah central sleep apnea, multiple sclerosis, dan epilepsi.

Baca Juga: Lama Kamu Menguap Tunjukkan Tingkat Kecerdasanmu, Menurut Riset Ilmiah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya