TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virolog Tiongkok: COVID-19 Berasal dari Lab, yuk Cek Fakta Teorinya!

Teori konspirasi COVID-19 muncul kembali ke permukaan

Berbagai Sumber

Sejak kemunculannya di akhir 2019, virus corona yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2 memunculkan berbagai teori konspirasi. Salah satu teori paling kontroversial dan paling lama muncul menyebutkan bahwa virus tersebut dibuat secara sengaja oleh laboratorium di Tiongkok. 

Walaupun sudah banyak ilmuwan dan ahli terkait yang menampik teori tersebut, baru-baru ini virolog asal Tiongkok Dr. Li-Meng Yan berjanji akan mempublikasikan bukti ilmiah bahwa SARS-CoV-2 berasal dari laboratorium Tiongkok. Dr. Yan menyampaikan hal itu dalam wawancaranya bersama TV show Inggris, Loose Women, Jumat (11/9/2020).

Apakah klaim virolog Tiongkok tersebut benar? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Mengenal latar belakang Dr. Li-Meng Yan, penutur teori virus corona berasal dari lab Tiongkok

Dr. Li-Meng Yan adalah ahli virus Tiongkok yang sebelumnya merupakan peneliti di Hong Kong School of Public Health. Ia mengaku terlibat dalam berbagai studi COVID-19 yang dilakukan di awal pandemik ini merebak di Wuhan, Tiongkok. 

Selama penelitian tersebut, Dr. Yan mengklaim mendapatkan bukti bahwa virus penyebab COVID-19 dikembangkan di laboratorium militer setempat. Menurutnya, semua teori yang beredar saat ini adalah "tabir asap" yang dibuat oleh pemerintah Tiongkok untuk menutupi kenyataan yang ada. 

Ia kini "lari" ke Amerika Serikat karena mengaku mendapatkan berbagai ancaman dari pemerintah Tiongkok. Dalam TV show Loose Women, Dr. Yan berjanji bahwa ia akan mempublikasikan bukti ilmiah yang dikerjakannya bersama ilmuwan unggul lainnya sesegera mungkin. 

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi Virus Corona Paling Gak Masuk Akal, Jangan Percaya!

2. Dua klaim Dr. Li-Meng Yan yang membuatnya yakin virus ini berasal dari laboratorium

dw.com

Lalu klaim apa saja yang diajukan oleh Dr. Yan untuk mendukung pernyataannya? Di samping pernyataannya yang kontroversial, hingga kini tidak banyak informasi pendukung yang ia sampaikan kepada publik. 

Pertama, Dr. Yan mengklaim bahwa SARS-CoV-2 adalah hasil modifikasi virus yang dimiliki laboratorium militer Tiongkok, yaitu ZC45 dan ZXC21. Menurut penelusuran, keduanya merupakan sekuen genom virus yang menimbulkan gejala seperti SARS dan dibawa oleh kelelawar. 

Kedua, ia menyebutkan bahwa bentuk SARS-CoV-2 mirip dengan sidik jari manusia. Ini merupakan salah satu faktor yang menurutnya semakin mendukung teori bahwa virus tersebut mengandung campur tangan manusia. 

"Berdasarkan hal itu, kamu bisa mengidentifikasi. Saya akan menggunakan bukti ini untuk memberi tahu orang-orang kenapa virus corona datang dari laboratorium Tiongkok dan kenapa mereka adalah orang-orang yang membuatnya," kata Dr. Yan. 

3. Bukti ilmiah yang menentang pernyataan Dr. Li-Meng Yan

wired.com

"Virus corona penyebab COVID-19 berasal dari laboratorium di Tiongkok."

Pernyataan tersebut sudah beredar cukup lama, bahkan dari awal pandemik ini merebak. Namun hingga saat ini tidak ada satu pun orang yang bisa memberikan bukti ilmiah yang mendukung teori tersebut. Itulah kenapa para ilmuwan menyebutnya sebagai teori konspirasi. 

Dilansir LiveScience, sejumlah bukti yang menentang teori tersebut bahkan bermunculan. Pertama, SARS-CoV-2 memiliki karakteristik yang begitu mirip dengan virus corona lain yang menyebabkan penyakit pernapasan. Salah satu strain-nya adalah SARS-CoV yang merupakan virus penyakit SARS. 

Ada sejumlah bukti yang mengarahkan bahwa virus ini dibawa oleh hewan-hewan liar. Hingga saat ini yang diduga menularkan SARS-CoV-2 ke manusia adalah kelelawar dan pangolin. 

Masih berdasarkan sumber yang sama, peneliti University of Michigan Medical School dalam jurnal Nature mengungkapkan fakta yang bisa menjadi bukti bahwa virus ini berasal dari alam. Mereka menemukan lonjakan protein SARS-CoV-2 mengunakan reseptor ACE2 sebagai jalur masuk ke tubuh manusia. 

Menurut para ahli, bukti-bukti tersebut bisa mengungkapkan bahwa virus pembawa pandemik ini berasal dari alam, bukan dibuat atau dimodifikasi di dalam laboratorium.

4. Epidemiolog Indonesia mengimbau agar masyarakat tidak memercayai teori ini

Instagram.com/pandu.riono

Untuk mendapatkan informasi yang lebih valid mengenai teori yang dikemukakan oleh Dr. Yan, IDN Times menghubungi Dr. Pandu Riono, ahli epidemiologi asal Universitas Indonesia. 

"Jangan percaya. Tidak usah ditanggapi, itu bagian dari hoaks dan infodemi," kata Dr. Pandu Riono dengan tegas ketika dihubungi IDN Times, Senin (14/9/2020). 

Diketahui bahwa selama pandemik COVID-19 berlangsung, arus informasi, terutama di masyarakat Indonesia seakan kacau balau. Ada banyak hoaks dan teori konspirasi yang menyesatkan publik. Penyataan seperti milik Dr. Yan adalah salah satunya. Sebab tidak ada bukti yang kuat, tetapi informasi ini berpotensi untuk meresahkan dan memecah belah masyarakat. 

Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi COVID-19?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya