TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Ciri-Ciri Kucing Mau Mati, Waktunya Ucapkan Selamat Tinggal!

Kamu harus jeli melihat tanda-tanda kucing yang sekarat

unsplash.com/Alexander Andrews

Hal terberat dalam memelihara kucing bukanlah saat mereka berontak tak mau mandi, merusak perabotan, ataupun ketika mereka buang air sembarangan. Justru hal terberat tiba saat anabul (anak bulu) telah menua, lemah, dan sakit-sakitan. Cepat atau lambat, kita harus siap untuk ditinggalkan. 

Sering kali, pemilik kucing tak menyadari bahwa hewan kesayangannya sedang menderita. Ini wajar terjadi karena kucing sangat pandai menyembunyikan rasa sakitnya. Akan tetapi, ternyata ada tanda-tanda atau ciri-ciri kucing mau mati atau sedang sekarat. Berikut ini di antaranya, kamu harus jeli, ya!

1. Tidak tertarik makan dan minum

unsplash.com/Daniel Dan

Jika kucingmu yang memiliki nafsu makan besar tiba-tiba tidak tertarik pada makanan dan minuman, kamu patut untuk curiga. Pasalnya, perubahan tersebut merupakan salah satu tanda mereka sedang sakit atau bahkan akan segera pergi selamanya. 

Ada banyak penyebab kenapa hal ini terjadi. Dilansir Daily Paws, jika kucingmu sedang mengonsumsi obat-obatan, kemungkinan mulutnya terasa pahit sehingga makanan menjadi tak enak. Kemungkinan kedua, kucing paham bahwa proses cerna membutuhkan energi. Ketika tubuhnya lemas dan tak bertenaga, mereka semakin malas untuk makan. 

Jika ini terjadi, kamu sebaiknya tetap memberinya makanan. Berikan wet food yang dicampur dengan air agar mereka mudah mencernanya. Kalau perlu, sodorkan atau suapi kucing untuk memastikan perut mereka terisi. Sebab jika kamu membiarkannya, mereka akan kelaparan dan dehidrasi. 

2. Perubahan perilaku

ilustrasi kucing lemas (pexels.com/Pixabay)

Berikutnya, kucing biasanya memperlihatkan perilaku dan kepribadian yang berbeda ketika mereka sedang sekarat. Perubahan ini dapat bervariasi tergantung pada masing-masing kucing. Namun yang jelas, tanda ini akan tampak begitu nyata. 

Jika kucingmu awalnya tak suka dipegang dan lebih senang menyendiri, mereka kemungkinan tampak lebih ramah dan tak mau berpisah denganmu. Ada juga kucing yang justru menjadi galak, berisik, agresif, dan depresi.

Rentang perubahan perilaku tak hanya sampai di situ. Tak jarang, kucing yang diam-diam mengidap demensia lupa akan rumahnya sehingga mereka sering tersesat, kebingungan, tidak makan, sulit tidur, atau justru terlalu banyak tidur. 

3. Sering bersembunyi atau bahkan kabur dari rumah

ilustrasi kucing bersembunyi (freepik.com/Wirestock)

Kucing memiliki insting yang kuat. Dilansir Anthropological Perspective, mereka tahu ketika tubuhnya tidak baik-baik saja dan akan segera mati. Itulah kenapa, kucing sering bersembunyi atau bahkan kabur dari rumah ketika mereka sedang berhadapan dengan ajal. 

Ternyata, hal ini berhubungan dengan kebiasaan nenek moyangnya di alam liar. Kucing yang sakit, terluka, atau sekarat akan bersembunyi di tempat yang asing agar predator tak menemukan mereka dalam kondisi lemah. Ini merupakan caranya melindungi diri. 

Baca Juga: 7 Ras Kucing Kontroversial, Diciptakan dari Mutasi yang Kejam

4. Perubahan pada bulu dan penampilan

ilustrasi kucing kotor (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)

Kucing merupakan salah satu hewan yang peduli akan penampilannya. Selain tidur, mereka juga menghabiskan waktunya untuk grooming atau membersihkan tubuh. Akan tetapi, ketika ajal sudah mendekat, mereka biasanya jadi tak peduli lagi soal ini. 

Akibatnya, bulu kucing akan tampak berantakan, kotor, kusut, dan tidak terawat. Dilansir Pet Angel, sebagian dari mereka bahkan mengalami kerontokan yang lebih parah daripada biasanya karena efek stres. 

Selain dari bulu, kamu juga bisa mengamati bagian tubuh lain. Mata mereka akan tampak berkaca-kaca dan kotor di sekitarnya. Begitu pula dengan telinga, perut, dan area kaki belakang. 

5. Bau tubuh yang tidak normal

ilustrasi kucing di dokter hewan (freepik.com/gpointstudio)

Ketika kucing mendekati ajalnya, tubuhnya akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Terkadang aroma itu tercium seperti amonia atau sesuatu yang manis. Dilansir Cats Love to Know, ini terjadi karena zat toksin kian menumpuk di aliran darah mereka.

Kondisi tersebut akan semakin parah ketika organ kucing mulai berhenti bekerja satu per satu. Aroma tidak sedap itu semakin tercium karena tubuh mereka tidak mampu mengeliminasi zat toksin. 

6. Suhu tubuh mereka kian menurun

ilustrasi kucing di dalam selimut (freepik.com/wirestock)

Suhu tubuh kucing yang sehat berkisar antara 37-38 derajat Celsius. Akan tetapi, ketika sakit dan sekarat, tubuhnya tak lagi mampu mengatur temperatur sehingga permukaan kulit mereka terasa dingin. 

Ketidakmampuan ini terjadi karena jantung kucing kian melemah. Akibatnya, aliran darah yang juga menjaga suhu tubuh tidak bisa berjalan lancar. Selain dengan termometer, kamu juga bisa mendeteksi kondisi ini dengan cara menyentuh telapak kaki mereka. Jika terasa dingin, itu artinya kucing sedang tidak baik-baik saja. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya