TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hujan Meteor Perseid 12 Agustus 2020, Ini Fakta dan Cara Melihatnya!

Merupakan salah satu peristiwa langit terbesar tahun ini!

apod.nasa.gov

Bersiap-siaplah untuk menyaksikan salah satu peristiwa langit terbesar 2020 pada malam ini, Rabu (12/8/2020). Langit akan dihiasi oleh Perseid, hujan meteor tahunan yang terkenal begitu terang dan intens. 

Menurut informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hujan meteor ini akan terlihat di langit Indonesia mulai dari tengah malam. Diperkirakan ada ratusan meteor yang melintas per jamnya, lho!

Ingin mengenal fenomena langit ini lebih lanjut? Kira-kira bagaimana cara menyaksikannya, ya? Untuk menemukan jawabannya, yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Hujan meteor Perseid dihasilkan dari sisa komet Swift-Tuttle

space.com

Dilansir Space, batuan yang jatuh sebagai hujan meteor Perseid berasal dari komet Swift-Tuttle. Ini merupakan benda langit terbesar yang pernah melintasi Bumi di tahun 1865 dan 1992. Diameter nukleus atau inti komet tersebut bisa mencapai 26 kilometer, lho.

Lalu bagaimana bisa komet ini berhubungan dengan hujan meteor Perseid? Komet bergerak dengan sangat cepat sehingga mereka selalu meninggalkan debu angkasa dan batuan di jalur lintasannya. 

Nah, Bumi selalu melewati jalur lintasan Swift-Tuttle setiap bulan Agustus. Ketika saat ini tiba, debu angkasa dan batuan yang tercecer itu pun tertarik gravitasi dan memasuki atmosfer sebagai hujan meteor. 

Baca Juga: Ini 9 Hal Normal yang Gak Bisa Dilakukan Astronaut di Luar Angkasa

2. Merupakan hujan meteor paling populer, apa alasannya?

David Kingham/DavidKinghamPhotography via space.com

Hujan meteor Perseid tercatat sebagai hujan meteor paling populer dan dinantikan sepanjang tahun. Namun apa alasannya?

Perseid menjadi begitu populer karena ia adalah salah satu hujan meteor tahunan terbesar. NASA memperkirakan bahwa ada lebih dari seratus meteor yang berjatuhan setiap jamnya ketika peristiwa ini terjadi. Mereka akan melesat dengan kecepatan 59 kilometer per detik sehingga kita bisa melihatnya cukup jelas.

Perseid juga terkenal dengan bola-bola apinya, lho. Jika kamu beruntung, kamu akan melihat ledakan cahaya yang cukup besar di angkasa dengan warna yang beragam. Bola api tersebut berasal dari batuan komet yang lebih besar. Namun tenang saja, mereka tidak akan mencapai Bumi, kok. 

3. Perseid muncul dari arah konstelasi Perseus, di mana tepatnya?

space.com

Pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul di benakmu adalah di mana hujan meteor ini berada?

Titik radian atau titik kemunculan hujan meteor Perseid berada di konstelasi atau rasi bintang Perseus. Sebenarnya dari situlah nama "Perseid" diambil. Jadi kamu harus mencari rasi bintang tersebut jika ingin melihatnya. 

Untuk memudahkanmu, Perseus biasanya hadir di langit bagian timur laut hingga ke timur. Hujan meteor Perseid akan muncul tepat di sebelah bintang paling atas dari Perseus. 

4. Kapan waktu terbaik melihat hujan meteor Perseid?

Stojan Stojanovski/Ohrid Astronomy Association via space.com

Sebenarnya Bumi melintasi jalur lintasan Swift-Tuttle sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2020. Namun puncak dari hujan meteor ini terjadi pada 12 hingga 13 Agustus 2020. Ini terjadi karena di tanggal tersebut, Bumi melewati jalur komet yang paling "kotor", penuh dengan debu angkasa dan batuan. 

Puncak hujan meteor Perseid terjadi sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari (13/8/2020) waktu daerahmu masing-masing. Walaupun begitu, mulailah mengamati langit sejak Rabu (12/8/2020) menjelang tengah malam.

Hujan meteor sudah dimulai dari tengah malam kok walaupun intensitasnya tak sebesar di waktu puncak. Ada baiknya untuk memulai pengamatan lebih awal agar mata kita terbiasa dengan gelapnya langit malam. 

Baca Juga: 8 Peristiwa Langit Terbaik Agustus 2020, Hujan Meteor Hiasi Angkasa! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya