TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Suku Cadang, Pertunjukan Planetarium Jakarta Terancam Berhenti

Planetarium menghadapi masalah sengketa pihak ketiga

beepdo.com

Masalah sengketa pihak ketiga berimbas pada kurang maksimalnya pengoperasian di Planetarium dan Observatorium Jakarta saat ini. Masyarakat kini tidak bisa menikmati fasilitas tempat belajar ilmu astronomi tersebut dengan maksimal.

Pengelola Planetarium, PT Bunga Lestari mengalami sengketa perdata dengan Carl Zeiss Jerman, pihak pengadaan dan perawatan suku cadang. Sejak tahun lalu, Carl Zeiss memutuskan untuk tidak lagi membantu Planetarium Jakarta.

1. Dampaknya, pertunjukan Planetarium terancam mati

ulinulin.com

Pihak Planetarium mengaku sejak saat itu, sebisa mungkin mereka merawat dan memperbaiki peralatan secara swadaya. Namun hasilnya kurang maksimal sehingga mengancam pertunjukan yang biasa diadakan.

Jika sebelumnya ada tujuh kali pertunjukan dalam sehari, saat ini hanya masyarakat hanya bisa menikmatinya dua kali. Peralatan yang tidak dirawat dengan seharusnya cepat atau lambat akan rusak permanen. Hal ini akan berujung pada matinya pertunjukan atau bahkan Planetarium itu sendiri.

Baca Juga: Ini 3 Panduan Sederhana Memahami Jarak 'Tahun Cahaya' dalam Astronomi

2. Carl Zeiss mengaku akan berusaha membantu

jakarta-tourism.go.id

Untuk mengatasi masalah tersebut, selama ini pihak Planetarium berusaha untuk menjalin komunikasi dengan Carl Zeiss. Ini dilakukan agar permasalahan suku cadang menemukan titik terang. 

Kedua pihak telah membahas kesulitan yang dialami oleh Planetarium saat ini. Carl Zeiss menyatakan akan berusaha membantu. Namun bantuan seperti apa yang akan diberikan masih belum jelas, karena belum ada pencarian solusi dari keduanya.

3. Masalah lain muncul, Taman Ismail Marzuki akan beralih pengelola pada 2021

agendakota.id

Tidak cukup sampai di situ, Planetarium dihadapkan lagi dengan masalah baru. Dikabarkan Taman Ismail Marzuki, lokasi di mana Planetarium berada, akan direvitalisasi dan pengelolaannya diserahkan ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro) di tahun 2021.

Ini membuat pihak Planetarium ragu mengambil langkah. Di satu sisi mereka ingin membuat anggaran perawatan suku cadang. Namun di sisi lain hal tersebut tidak akan mungkin karena dua tahun lagi pengelola akan berganti.

Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo mengatakan bahwa anggaran baru bisa diinput di tahun 2020. Pelaksanaan baru akan berjalan pada 2021. Hal ini berarti bahwa anggaran tidak bisa dieksekusi karena Planetarium sudah dikelola oleh Jakpro.

Baca Juga: Catat ya, 7 Fenomena Langit ini Bisa Kamu Lihat Selama Bulan Juli 2019

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya