TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Kecil Manusia Ini Ternyata Menyakiti Alam, Stop Sekarang!

Keliatan sepele tapi ternyata berbahaya #IDNTimesScience

ilustrasi tumpukan sampah (pexels.com/Tom Fisk)

Percaya, gak, sih kalau ternyata masih banyak kebiasaan kita sehari-hari yang ternyata menyakiti alam? Betul, banyaknya pengguna kantong plastik setiap harinya memang merusak lingkungan. Namun, tak hanya itu saja dapat mencemari lingkungan. 

Tanpa kita sadari, beberapa kebiasaan kecil ini diam-diam memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Mungkin sering kita lakukan, inilah lima kebiasaan kecil yang dapat merusak alam. 

1. Kebiasaan membuang-buang makanan

ilustrasi makanan sisa (pexels.com/Rachel Claire)

Sedari kecil kita sudah diajarkan untuk tidak membuang-buang makanan. Bukan tanpa sebab, larangan ini sebenarnya mengingatkan kita bahwa masih banyak orang di luar sana yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi.

Selain masalah etis, membuang makanan berarti kamu juga telah menyia-nyiakan uang dan sumber daya alam lainnya, seperti tanah, air, dan energi yang digunakan untuk memproduksinya. Tak hanya itu, membuang makanan ikut memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan, lho!

Dilansir BBC Earth, ada sekitar 1,3 ton makanan yang terbuang begitu saja setiap tahunnya. Apalagi, sebagian sampah sisa makanan itu terbuang sia-sia di tempat pembuangan akhir. Sisa makanan yang sudah dibuang tersebut akan dibiarkan membusuk begitu saja dan akhirnya menghasilkan gas metana. 

Gas metana inilah yang berdampak terhadap pemanasan global. So, secara tidak langsung maka membuang makanan juga memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim. Oleh sebab itu, pastikan kamu selalu menghabiskan makanan yang ada di piringmu dan ambil atau pesan makanan secukupnya saja.

Baca Juga: Keren, Mahasiswa UGM Berhasil Olah Limbah Pelepah Pisang Jadi Hidrogel Ramah Lingkungan

2. Membakar sampah

ilustrasi membakar sampah (pexels.com/Lisa)

Masih banyak orang yang memilih membakar sampah sebagai solusi untuk menyingkirkan segala jenis sampah rumah tangga. Alih-alih bermanfaat untuk menyingkirkan sampah, membakar sampah  memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.

Terlihat sepele, tapi asap pembakaran sampah nyatanya mengandung nitrogen oksida dan karbon monoksida. Keduanya bertanggung jawab terhadap global warming, menipisnya lapisan ozon, dan munculnya kabut asap, seperti dikutip dari laman Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat.

Tak hanya itu, masih banyak lagi zat-zat kimia dari hasil membakar sampah yang membahayakan lingkungan dan kesehatan. Dilansir Scientific American, merkuri dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang dihasilkan dari pembakaran sampah  dapat memicu beberapa penyakit. Di antaranya peningkatan risiko penyakit pernapasan, gangguan sistem saraf dan penyakit kardiovaskuler.

3. Pemakaian detergen terlalu banyak

ilustrasi detergen (pexels.com/RODNAE Productions)

Pencemaran air masih menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi. Sayangnya, banyak sekali kebiasaan kecil manusia yang ternyata dapat mencemari air, termasuk soal pemakaian detergen secara berlebihan.

Lantas, mengapa menggunakan detergen berlebihan itu tidak baik? Perlu diketahui, jika banyak deterjen pakaian yang mengandung sekitar 35 sampai 75 persen garam fosfat. Apa itu? Ini merupakan senyawa kimia yang berfungsi untuk menghilangkan noda di pakaian.

Mengutip laman Down to Earth, kandungan fosfat dalam detergen dapat berpotensi mencemari air. Salah satu masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah ini adalah eutrofikasi. Ketika jumlah fosfat terlalu banyak berada di perairan maka akan membuat pesatnya pertumbuhan tanaman eceng gondok serta ganggang.

Pertumbuhan ganggang yang tak terkendali dapat menutup seluruh permukaan air sehingga menghambat sirkulasi oksigen dan sinar matahari. Inilah eutrofikasi. Tentu saja, kondisi tersebut membawa dampak buruk bagi biota air, yaitu kematian akibat kekurangan oksigen. 

4. Boros dalam menggunakan tisu

ilustrasi menangis (pexels.com/Liza Summer)

Jujur saja, kita hampir setiap hari menggunakan tisu. Sulit rasanya jika tidak tergantung padanya, kan? Meskipun begitu, rupanya kebiasaan kecil ini berdampak besar bagi lingkungan. Hampir semua produk tisu yang kita gunakan berasal dari pohon, lho.

Bisa kamu bayangkan, bukan? Jika kita semakin boros dalam menggunakan tisu, maka semakin banyak pula pohon yang harus ditebang. Mengutip laman Futurism, produksi tisu setidaknya berkontribusi terhadap 15 persen penebangan hutan di dunia.

Angka ini akan terus bertambah seiring meningkatnya penggunaan tisu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai sumber oksigen dan penyaring udara, sungguh betapa mengerikan dunia jika semua pohon menghilang akibat jumlah hutan yang ada di Bumi kian menurun.

Baca Juga: 5 Hal Paling Unik yang Bisa Dipelajari dari Alam Semesta, Apa Saja?

Verified Writer

I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya