TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Cara Orang di 7 Peradaban Kuno Menjaga Kebersihan Diri Mereka

Sangat bergantung pada hal-hal yang ada di alam sekitarnya 

ilustrasi kehidupan masyarakat Yunani Kuno (pixabay.com/GDJ)

Pandemik yang tengah berlangsung membuat orang-orang semakin memperhatikan kebersihan diri. Mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan memakai masker sudah menjadi suatu kewajiban baru. Di zaman modern, kita menjaga kebersihan diri dengan menggunakan sabun dan produk antiseptik lainnya. Lalu bagaimana dengan orang di zaman kuno?

Jangan salah, orang-orang di zaman kuno menganggap kebersihan sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup. Tidak hanya itu, beberapa bangsa bahkan menganggap kebersihan dan penampilan sebagai status sosial hingga kewajiban spiritual. Simak daftar bangsa-bangsa kuno dan trik mereka membersihkan diri berikut ini.

1. Mesir Kuno

potret hieroglyph Mesir kuno (pixabay.com/ArtsyBee)

Lingkungan gurun membuat masyarakat Mesir kuno rentan akan sengatan matahari, debu, pasir, dan kutu rambut. Oleh karena itu, mereka mandi setiap hari serta rutin menggunakan pelembap dan sunscreen.

Untuk mandi, mereka menggunakan natron, yaitu garam yang dicampur dengan minyak, dan digunakan sebagai sabun. Mereka memanfaatkan lemak hewan atau minyak jarak yang dicampur dengan rami dan madu sebagai pelembap kulit.

Dilansir Nutty History, Mesir Kuno tercatat sebagai salah satu bangsa pertama yang menggunakan sikat gigi. Mereka menggunakan tanaman yang diikat pada ujung sebuah kayu kecil. Untuk pastanya, masyarakat setempat mencampurkan garam, bunga-bungaan, dan daun mint yang digiling hingga halus. 

Pria dan wanita Mesir Kuno cukup memperhatikan penampilan dan kebersihan mereka. Ranker melansir bahwa untuk menghindari kutu rambut, mereka memangkas habis rambutnya dan mengenakan wig untuk melindungi kepala.

Wig umumnya terbuat dari surai kuda dan dibentuk dalam berbagai model dan hiasan. Selain itu, penggunaan riasan seperti eye liner, parfum, dan penyegar mulut yang terbuat dari olahan tanaman juga umum dilakukan. 

2. Romawi Kuno

potret pemandian umum Rowawi kuno (pixabay.com/139904)

Walau sistem pengairan dan sanitasi Roma dikenal cukup baik, hanya orang-orang kaya yang bisa menikmati fasilitas tersebut di rumah. Orang-orang miskin terpaksa mandi di pemandian umum berukuran besar yang jarang dibersihkan dan airnya juga jarang diganti. Mereka pun menggunakan toilet umum yang tidak begitu higienis dan terbuka. 

Dilansir Nutty History, toilet umum pada zaman itu tidak menggunakan air pembilas dan tisu. Mereka menggunakan alat yang disebut dengan xylospongium, yaitu kayu yang ujungnya diikatkan ke spons laut.

Mereka mencelupkan spons tersebut ke dalam air yang telah dicampur dengan cuka lalu menggunakannya untuk membersihkan diri setelah buang air besar. Mirisnya, alat ini digunakan secara bergantian tanpa ada pembersihan yang layak. 

ThoughtCo melansir bahwa masyarakat Romawi kuno tidak menggunakan sabun saat mandi. Sebagai gantinya, mereka mengoleskan minyak yang wangi ke seluruh tubuh mereka, lalu mengikis minyak tersebut dari kulit untuk mengangkat kotoran di tubuh. Setelahnya baru dibilas dengan air. Alat yang digunakan untuk mengikis berbentuk seperti pisau yang melengkung sesuai dengan lekukan badan.

Lebih lanjut, air seni sering digunakan sebagai bahan pembersih oleh orang-orang di masa kuno, termasuk Romawi. Mengutip dari Documentary Tube, urine sering dimanfaatkan untuk mencuci pakaian dan membersihkan gigi. Sebab, mereka beranggapan bahwa amonia yang terkandung di dalamnya dapat memiliki efek pembersih.

Baca Juga: 5 Fakta Peradaban di Zaman Yunani Kuno, Seperti Apa Sejarahnya?

3. China Kuno

potret tentara terakota China kuno (pixABAY.COM/karl-ferdinand)

Pada masa Dinasti Han, mandi menjadi salah satu hal yang penting. Bahkan pemerintah menawarkan hari libur untuk para pegawai agar bisa mandi. All Things Chinese melansir bahwa sabun yang disebut bath beans mulai muncul di penghujung dinasti. Bath beans merupakan sabun bubuk terbuat dari kacang polong yang digiling dan dicampur dengan rempah seperti cengkih dan gaharu serta berbagai jenis bunga. 

Bangsa China Kuno juga salah satu peradaban yang paling awal menggunakan sikat gigi. Dilansir issuu, awalnya mereka menggunakan ranting pohon willow untuk menyikat gigi, lalu menggunakan kayu pendek yang ujungnya diikatkan bulu dari hewan, umumnya dari surai kuda atau babi. Untuk pasta gigi, mereka menggunakan teh, garam, dan cuka.

Kebersihan rambut juga turut diperhatikan oleh masyarakat China Kuno. Sebelum masa Dinasti Qin, air beras digunakan untuk mencuci rambut dan mandi. Sebab, bahan ini mengandung pati, protein, dan vitamin.

Mengutip dari The Nanjinger, di zaman Dinasti Qi, mereka menggunakan tanaman honey locust untuk membersihkan rambut. Dikatakan bahwa tanaman tersebut sangat efektif membersihkan kulit kepala dan menghilangkan kotoran.

Selain itu, honey locust juga digunakan untuk mencuci pakaian agar tidak menyusut dan luntur. Sebagai obat herbal, tanaman tersebut juga dipercaya dapat berperan sebagai penangkal cacing pita dan obat reumatik jika digunakan saat mandi.

4. Yunani Kuno

potret situs Yunani kuno Parthenon (pixabay.com/timeflies1955 )

Masyarakat Yunani Kuno cukup rutin membersihkan diri demi alasan estetika. Mengutip dari PastFactory, alih-alih menggunakan sabun, mereka memakai batu apung, balok yang terbuat dari tanah liat, pasir, dan abu. Seperti yang dilakukan bangsa Romawi kuno, mereka kemudian melumuri tubuh dengan minyak dan mengikisnya bersama kotoran yang menempel. Hal ini dilakukan dengan peralatan besi yang disebut strigil.   

Mereka juga menggunakan bak mandi dan membuat pemandian umum. Dilansir Medical Daily, bangsa Yunani Kuno adalah yang pertama kali menemukan apa yang sekarang kita kenal sebagai shower. Mereka mengalirkan air melalui pipa yang terbuat dari timah ke atas kepala orang yang sedang mandi.

Orang-orang di zaman Yunani Kuno menggunakan ranting untuk membersihkan gigi. Mereka membuat pasta gigi dari tulang dan kulit kerang yang dihancurkan. Dilansir History Things, untuk mencuci rambut, mereka memanfaatkan cuka sebagai sampo dan minyak zaitun sebagai pelembap.

5. Viking

potret ilustrasi kaum Viking (pixabay.com/Garyuk31)

Orang-orang Viking sangat memperhatikan penampilan dan kebersihan diri mereka. Mengutip Weid History, mereka rutin membersihkan diri, mengganti baju dan menyisir rambut, termasuk janggut pada pria. Masyarakat setempat juga memiliki toilet di rumah masing-masing dan membangun pemandian umum hingga sauna. 

Kaum pria Viking suka memanjangkan rambut mereka di bagian depan dan pendek di belakang. Mereka sangat rajin menyisir rambut dan janggut mereka dengan sisir yang terbuat dari tulang, tanduk atau logam. Mereka juga memiliki pinset, pisau cukur, dan pembersih telinga yang terbuat dari logam untuk perawatan diri. 

Dilansir Sons of Vikings, para Viking menggunakan tusuk gigi dari ranting untuk membersihkan mulut. Banyak tengkorak mereka ditemukan dengan kondisi gigi yang baik. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh makanan mereka yang rendah gula. Untuk tisu toilet, mereka menggunakan lumut yang dikumpulkan dari hutan untuk membersihkan diri setelah buang air besar.

6. Mesopotamia Kuno

potret peninggalan Mesopotamia kuno (pixabay.com/mzmatuszewski0)

Mesopotamia adalah sebutan untuk daerah di antara Sungai Efrat dan Tigris, di mana kedua sungai tersebut bermuara di Teluk Persia. Walau beriklim kering, daerah ini sangat subur sehingga berbagai suku bangsa berebut untuk membangun dan mengembangkan peradaban di sana. 

Karena diduduki oleh suku yang berbeda-beda, cara membersihkan diri juga berbeda. Dilansir Facts and Details, bangsa Sumeria yang pertama kali menduduki Mesopotamia membersihkan diri dengan larutan alkali. Sementara bangsa Hittites menggunakan abu tanaman soapwart yang diendapkan di air. Penduduk Mesopotamia Kuno umumnya menggunakan minyak almon sebagai pelembap, parfum, dan conditioner rambut.

Bangsa di Mesopotamia memiliki sistem toilet yang cukup baik. Laman Asor melansir bahwa mereka merupakan peradaban yang paling awal yang mengenal sistem sanitasi. Air disalurkan melalui pipa yang terbuat dari tanah liat. Mereka memiliki saluran air bersih dan saluran pembuangan dengan memanfaatkan kemiringan tanah.

Baca Juga: 5 Kebudayaan Kuno di Sekitar Teluk Persia yang Berusia Ribuan Tahun 

Verified Writer

MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya