TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Badai Debu Misterius di Mars, Lebih Halus dari Bedak Bayi

Debu di Mars 10 kali lebih halus daripada bedak bayi

ilustrasi planet Mars (pexels.com/RDNE Stock Project)

Sebagai planet yang paling dekat dengan Bumi dan terus menjadi fokus penelitian ilmiah, Mars menyimpan banyak misteri yang menarik. Salah satunya adalah fenomena yang disebut Martian dust devils atau debu setan Mars. 

Mars memang terkenal dengan badai debu yang hebat dan terkadang menghasilkan cukup banyak debu sehingga dapat dilihat oleh teleskop di Bumi. Fenomena ini telah menarik perhatian para astronom dan ahli iklim selama beberapa dekade. Berikut 6 fakta menarik Martian dust devils. 

1. Debu di Mars 10 kali lebih halus daripada bedak bayi

ilustrasi debu setan Mars (NASA/JPL-Caltech/University of Arizona)

Banyaknya debu di Mars melebihi debu yang ada di Bumi. Pelapukan selama jutaan tahun akibat angin kencang yang tiada henti mengikis batuan dan lapisan permukaan planet ini. Hal ini menciptakan lapisan partikel debu yang sangat halus, hingga 10 kali lebih halus daripada bedak bayi.

Tanpa adanya perairan yang dapat memerangkap partikel-partikel di udara, debu Mars terus-menerus melayang dan berputar-putar di atmosfernya yang tipis, dan sering kali berubah menjadi dust devil

2. Badai di tahun 2018 "membunuh" salah satu robot NASA

ilustrasi debu setan Mars (nasa.gov)

Salah satu peristiwa debu Mars yang menggemparkan ilmuwan adalah badai yang terjadi di tahun 2018. Peristiwa ini membuat teleskop di Bumi kesulitan melihat permukaan Mars.

Badai semacam ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Badai debu bisa memengaruhi iklim Mars secara keseluruhan dan mempengaruhi kondisi cuaca di permukaannya. Fenomena ini telah menjadi perhatian utama bagi para ilmuwan yang ingin memahami dinamika atmosfer Mars secara lebih baik.

Dalam laporan NASA, badai ini "membunuh" Opportunity Rover, salah satu robot penjelajah NASA, dan membuatnya harus beralih ke mode bertahan hidup. 

3. Pertama kali ditemukan tahun 1970-an

ilustrasi debu setan Mars (NASA/JPL-Caltech/Cornell University)

Martian dust devils ditemukan pada akhir tahun 1970-an. Pengorbit Viking milik NASA, yang diluncurkan pada tahun 1975 dan 1976, menangkap serangkaian foto planet misterius tersebut.

Beberapa di antaranya memperlihatkan debu Mars yang menakjubkan dan mengonfirmasi keberadaan mereka.

Baca Juga: Bukan UFO! NASA Jelaskan Fenomena Awan Bolong di Langit AS

4. Menimbulkan coretan garis di permukaan planet

ilustrasi debu setan Mars (NASA/JPL/University of Arizona/Corwin Atwood-Stone)

Jejak yang ditinggalkan debu setan Mars menyerupai coretan dan garis miring gelap di permukaan planet.

Garis-garis seperti filamen ini berwarna gelap karena badai debu menerbangkan tanah berwarna lebih terang yang biasanya menutupi batuan dasar basal atau lava. Ini akhirnya memperlihatkan tanah yang lebih gelap di bawahnya.

Jejak ini bisa bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, tergantung kapan badai debu baru terjadi untuk menghembuskan tanah kembali ke atasnya.

5. Tidak lebih destruiktif dari badai di Bumi

ilustrasi badai debu menutupi planet Mars (NASA/STScI)

Terlepas dari ukurannya yang lebih masif, badai debu ini ternyata tidak lebih menghancurkan dibandingkan badai yang terjadi di Bumi. Badai debu di Mars dapat mencapai kecepatan antara 45 hingga 55 mph.

Akan tetapi, kekuatan yang mereka keluarkan jauh lebih kecil dibandingkan badai serupa yang terjadi di Bumi. Ini karena atmosfernya yang relatif tipis. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya