TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Cara Menanam Cengkeh? Simak 4 Tahapannya!

Rempah asli Indonesia yang dipakai untuk obat sakit gigi 

ilustrasi cengkeh (pixabay.com/abuyotam)

Cengkeh atau cengkih salah satu rempah yang diburu pada zaman dahulu. Saking berharganya, nilai jual cengkeh saat itu seperti emas batangan. Tanaman obat ini beraroma khas dan pekat.

Tangkai bunga cengkeh yang kering dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, seperti rokok kretek, bumbu masakan, penguat aroma kue, obat kumur, sakit gigi, serta batuk berdahak. Aroma kuatnya juga tidak disukai nyamuk, sehingga banyak dimanfaatkan untuk obat pengusir hewan tersebut. Sudah sepantasnya cengkeh menjadi idola karena khasiat-khasiatnya.

Tidak afdal memahami manfaat cengkeh tanpa tahu proses tanamnya. Bagaimana cara menanam cengkeh? Yuk, ikuti tahapan-tahapannya!

1. Pembibitan memakai biji dan tanpa biji

ilustrasi biji cengkeh (pixabay.com/Lebensmittelfotos)

Pengembangbiakan tanaman memakai biji sering disebut dengan generatif, sedangkan yang tanpa biji dinamakan vegetatif. Cengkeh dapat menggunakan kedua metode tersebut.

Secara vegetatif, tanaman ini dikembangbiakkan memakai metode grafting atau sambung tunas. Batang atas digunakan untuk menyambung, sedangkan bagian bawah untuk tempat sambungan.

Cara memperbanyak cengkeh menggunakan biji juga sering dilakukan. Pertama, pilihlah biji yang telah tua, tidak terserang hama, berasal dari buah yang punya satu biji, serta kulit luarnya tidak terkelupas. Biji direndam selama 24 jam sebelum proses penyemaian. Selanjutnya, biji disemai pada campuran pupuk kompos, pasir, dan tanah (1:1:1).

Baca Juga: Cara Menanam Pohon Bidara dengan Sederhana, Pemula Bisa Coba!

2. Penanaman sebaiknya dilakukan ketika awal musim hujan

ilustrasi hujan (pexels.com/Vlad Chețan)

Awal musim hujan menjadi waktu yang tepat untuk menanam cengkeh. Namun, sebelumnya, media tanam perlu dipersiapkan. Kamu juga harus membuat saluran penyerapan air untuk mencegah air hujan tergenang.

Kemudian, lakukan penggalian tanah untuk lubang tanam 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 1 meter. Beri pupuk kandang atau kompos sebanyak 5—10 kg per lubang. Hal tersebut dilakukan 2 minggu sampai 1 bulan sebelum menanam cengkeh.

Bibit cengkeh ditanam dengan jarak 7 m x 8 m pada lahan miring, sedangkan jarak 8 m x 8 m pada tanah datar. Setelahnya, kamu bisa menyiram bibit ini 2 hingga 3 kali sehari.

3. Perawatan tanaman cengkeh

ilustrasi pupuk kandang (pixabay.com/Efraimstochter)

Cengkeh usia muda sering terkena penyakit, kering, dan mati, sehingga perawatan di usia 1—5 tahun penting dilakukan. Cara merawat tanaman cengkeh dimulai dari penyulaman setelah proses penanaman. Bibit mati dan rusak digantikan dengan yang sehat. Pemupukan dijadwalkan dua kali selama setahun, yaitu awal dan akhir musim penghujan. 

Cengkeh tak bisa terhindar dari serangan hama sehingga pengendalian agen perusaknya perlu dibasmi. Hama penggerek batang dikendalikan memakai insektisida berbahan karbofuran, mengambil ulat langsung, atau menggunakan agen alami Beauveria bassiana.

Sementara itu, penyakit bakteri pembuluh kayu cengkeh (Ralstonia syzgii) dibasmi dengan pengaturan sanitasi tanah. Kamu juga disarankan memberi pupuk campuran dari organik, anorganik, dan dolomit untuk mengatasi penyakit tersebut.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Bawang Bombay, dari Umbi sampai Panen

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya