Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sumber radiasi buatan di rumah sakit
ilustrasi sumber radiasi buatan di rumah sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)

Intinya sih...

  • Radiasi adalah energi yang bergerak melalui ruang atau medium dalam bentuk gelombang atau partikel.

  • Terjadi secara alami di mana-mana, mulai dari sinar matahari hingga peluruhan radioaktif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Radiasi merupakan fenomena fisika yang mungkin terdengar menakutkan bagi sebagian orang, tapi sebenarnya radiasi ada di sekitar kita setiap hari. Dari sinar matahari yang menghangatkan bumi hingga sinyal Wi-Fi yang membuat gadget kita tetap terhubung, radiasi memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang sering mengaitkan radiasi dengan hal-hal ekstrem, seperti energi nuklir atau sinar-X medis, padahal bentuknya jauh lebih luas dan beragam, baik yang alami maupun buatan.

Memahami radiasi bukan hanya soal mengenali bahayanya, tapi juga melihat manfaatnya. Radiasi digunakan dalam banyak aspek sains dan teknologi, mulai dari pengobatan medis hingga komunikasi modern. Dengan mengetahui apa itu radiasi dan bagaimana cara kerjanya, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkannya sekaligus tetap aman dari efek negatif yang mungkin muncul.

1. Apa itu radiasi

Secara sederhana, radiasi adalah energi yang bergerak melalui ruang atau medium dalam bentuk gelombang atau partikel. Fenomena ini terjadi secara alami di mana-mana, mulai dari sinar matahari yang sampai ke bumi hingga peluruhan radioaktif yang terjadi di alam. Radiasi membawa energi dari sumbernya dan mampu menembus benda padat, cair, gas, bahkan ruang hampa. Dalam banyak proses alami dan teknologi, radiasi memainkan peran penting. Intinya, radiasi adalah energi yang sedang bergerak dan menular ke sekitarnya.

2. Jenis-jenis radiasi

Radiasi dibagi menjadi dua jenis utama: radiasi pengion (ionizing) dan radiasi non-pengion (non-ionizing):

  • Radiasi pengion memiliki energi yang cukup untuk melepaskan elektron dari atom sehingga membentuk ion. Contohnya, partikel alfa, partikel beta, sinar gamma, sinar-X, dan neutron. Radiasi jenis ini bisa menyebabkan perubahan kimia dan kerusakan pada jaringan hidup sehingga bersifat berbahaya jika tidak dikendalikan. Namun, radiasi pengion juga bermanfaat, misalnya untuk terapi kanker.

  • Radiasi non-pengion memiliki energi lebih rendah dan tidak mampu mengionisasi atom. Ia hanya membuat atom bergetar atau memanaskan benda yang ditemuinya. Contoh radiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah, dan cahaya tampak. Meskipun lebih aman dibanding radiasi pengion, radiasi non-pengion tetap memiliki risiko tertentu jika paparan terlalu intens.

3. Sumber dan penyebab radiasi

ilustrasi matahari, salah satu sumber radiasi alami (unsplash.com/Jonathan Borba)

Radiasi berasal dari berbagai sumber, baik alami maupun buatan:

  • Sumber alami meliputi sinar kosmik dari luar angkasa, unsur radioaktif di bumi seperti uranium dan thorium, bahkan gas radon.

  • Sumber buatan termasuk sinar-X medis, pembangkit listrik tenaga nuklir, peralatan terapi radiasi, dan beberapa perangkat industri.

Pada tingkat atom, radiasi biasanya berasal dari unsur yang tidak stabil dan mengalami peluruhan radioaktif. Saat inti, atom melepaskan partikel atau gelombang elektromagnetik untuk mencapai kestabilan, terbentuk radiasi alfa, beta, dan gamma, masing-masing memiliki massa, muatan, dan daya tembus yang berbeda.

4. Bagaimana radiasi bekerja

Radiasi bekerja dengan mentransfer energi ke atom atau molekul yang ditemuinya:

  • Radiasi pengion bisa “menendang” elektron dari atom, membentuk ion dan radikal bebas. Proses ini dapat mengubah ikatan kimia, merusak struktur molekul, dan bahkan merusak sel biologis. Inilah alasan radiasi pengion bisa digunakan untuk membunuh sel kanker, tetapi juga berbahaya jika paparan tidak dikontrol.

  • Radiasi non-pengion berinteraksi dengan cara membuat atom bergetar, menghasilkan panas. Contohnya, gelombang mikro memasak makanan, dan lampu inframerah memberikan kehangatan. Energi yang dibawa radiasi tergantung pada panjang gelombang dan frekuensinya; gelombang yang lebih pendek biasanya membawa energi lebih tinggi dan daya tembus lebih kuat.

5. Manfaat dan dampak radiasi

Radiasi memiliki banyak manfaat di bidang sains, medis, industri, dan kehidupan sehari-hari:

  • Radiasi pengion digunakan dalam pencitraan medis (sinar-X, CT scan) dan pengobatan kanker (radioterapi). Selain itu, radiasi pengion juga dimanfaatkan untuk sterilisasi, pengawetan makanan, dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun, paparan dosis tinggi dapat merusak jaringan, meningkatkan risiko kanker, dan menyebabkan penyakit radiasi.

  • Radiasi non-pengion mendukung komunikasi nirkabel, pemanasan, dan pencahayaan. Contohnya, gelombang radio dan gelombang mikro digunakan untuk komunikasi nirkabel, termasuk Wi-Fi, sinyal HP, dan radio. Microwave memanfaatkan radiasi ini untuk memasak atau memanaskan makanan dengan cepat. Lampu inframerah dan pemanas ruangan menggunakan radiasi non-pengion untuk menghasilkan panas dan cahaya. Meskipun radiasi non-pengion tergolong lebih aman dibanding radiasi pengion, paparan berlebihan tetap bisa menimbulkan efek negatif, mulai dari kerusakan kulit hingga kerusakan mata.

Akhir kata, radiasi bukan hanya soal bahaya atau ilmu rumit di laboratorium. Dengan memahami bagaimana radiasi bekerja dan dari mana asalnya, kita bisa melihat bahwa radiasi adalah bagian alami dari alam dan teknologi, yang sehari-hari memengaruhi kehidupan kita.

Referensi

BBC Bitesize. Diakses pada November 2025. Radioactivity / Radiation
Britannica. Diakses pada November 2025. Radiation
IAEA (International Atomic Energy Agency). Diakses pada November 2025. What Is Radiation?
U.S. Nuclear Regulatory Commission (NRC). Diakses pada November 2025. Radiation Basics

Editorial Team