Kita memang membahas tentang kehancuran kehidupan di Bumi, akan tetapi, ada satu hal yang perlu kita ingat tentang kehidupan itu sendiri. Yap, kehidupan sangat ahli dalam beradaptasi. Ekstremofil, yang dibahas dalam sebuah makalah di Frontiers In Microbiology, berjudul "Microbial Life Under Stress: Biochemical, Genomic, Transcriptomic, Proteomic, Bioinformatics, Evolutionary Aspects and Biotechnological Applications of Poly-Extremophilic Bacteria" (2019), adalah mikroba tangguh yang dapat bertahan dalam kondisi yang sangat mematikan bagi manusia. Nah, selain mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem, keberadaan ekstremofil juga sangat melimpah di Bumi.
Para ilmuwan awalnya terkejut saat menemukan makhluk hidup di lingkungan yang tidak bersahabat dan bahkan tidak layak huni, seperti lingkungan asam yang sangat tinggi hingga suhu yang cukup panas untuk memasak telur. Beberapa, bahkan dapat memperoleh energi yang mereka butuhkan dari zat radioaktif ketimbang sinar matahari, lho.
Selain itu, mikroba dapat membantu makhluk hidup lain untuk bertahan hidup. Ventilasi hidrotermal laut dalam, misalnya, menampung seluruh ekosistem hewan laut, yang berkembang biak berkat bakteri yang hidup di sana. Kehidupan di tempat-tempat seperti ini ada tanpa sinar matahari sama sekali.
Seperti yang kita ketahui bersama, satu miliar tahun itu sangatlah lama. Dikutip The Washington Post, sebagian besar spesies mamalia hanya bertahan selama sekitar satu juta tahun lagi. Sementara umat manusia diperkirakan dapat bertahan hidup seribu kali lebih lama sebelum oksigen di Bumi benar-benar menghilang. Di sisi lain, umat manusia sendiri sudah ada di di Bumi selama 300.000 tahun.
Mungkin, saat Bumi berubah, masih ada bentuk kehidupan baru yang lebih unik, yang siap mewarisi dunia, bahkan saat tumbuhan dan hewan yang kita kenal saat ini punah. Bumi ditakdirkan kehabisan oksigen suatu hari nanti, tetapi bukan berarti akhir dari semuanya. Saat Bumi tidak dapat dihuni lagi oleh kehidupan seperti yang kita ketahui saat ini, mungkin ada kehidupan lain yang tidak kita ketahui yang akan hidup di masa depan.
Apakah manusia bisa bertahan tanpa oksigen? | Tidak bisa. Otak manusia hanya dapat bertahan sekitar 4–6 menit tanpa oksigen sebelum mengalami kerusakan permanen dan menyebabkan kematian. |
Apa dampak bagi lautan jika oksigen di bumi hilang? | Seluruh kehidupan laut akan punah karena oksigen terlarut di air sangat penting bagi ikan, plankton, dan semua organisme laut untuk bernapas. |
Apakah benda padat juga akan hancur jika tidak ada oksigen? | Ya, beberapa material seperti beton akan langsung rapuh karena oksigen adalah bagian penting dalam senyawa penyusunnya. Bahkan permukaan bumi bisa mulai runtuh. |