Walau kucing dewasa yang sehat mungkin memiliki daya tahan alami terhadap patogen bawaan makanan, ada laporan kucing yang sakit atau bahkan meninggal akibat penyakit dari makanan mentah. Risiko ini tidak hanya mengancam kucing, tetapi juga pemiliknya.
Ini karena patogen bisa menular melalui penanganan makanan terkontaminasi atau kontak dengan feses kucing. Kelompok yang paling rentan adalah kucing dan manusia yang masih sangat muda, sudah lanjut usia, atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Meski diet makanan mentah untuk kucing kerap dianggap lebih alami, risiko kontaminasi bakteri dan parasit tidak bisa diabaikan. Memilih makanan kucing yang aman, bergizi seimbang, dan sesuai kebutuhan kesehatan tetap menjadi langkah terbaik demi kesejahteraan hewan peliharaan.
Referensi
Nemser, Sarah M., Tara Doran, Michael Grabenstein, Terri McConnell, Timothy McGrath, Ruiqing Pamboukian, Angele C. Smith, et al. “Investigation ofListeria,Salmonella, and ToxigenicEscherichia Coliin Various Pet Foods.” Foodborne Pathogens and Disease 11, no. 9 (May 13, 2014): 706–9.
Stiver, Shane L., Kendall S. Frazier, Michael J. Mauel, and Eloise L. Styer. “Septicemic Salmonellosis in Two Cats Fed a Raw-Meat Diet.” Journal of the American Animal Hospital Association 39, no. 6 (November 1, 2003): 538–42.
"Is Raw Cat Food Good for Cats?". Diakses pada Agustus 2025. PetMd