Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi bekerja sama dengan layanan satelit Starlink milik Elon Musk. Teknologi ini akan digunakan untuk membantu antar-fasyankes primer di daerah terhubung dengan baik.
Starlink juga akan membantu proses pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), serta penimbangan balita secara digital di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) yang dapat dilakukan dengan cepat.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong Starlink melayani pelanggan ritel di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Area tersebut diketahui susah dijangkau oleh infrastruktur daratan, seperti kabel fiber optik. Layanan internet berbasis satelit akan membantu pemerataan internet di wilayah pelosok.
Di samping itu, pemerintah juga mempunyai Proyek Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) untuk menuntaskan kekurangan konektivitas pada layanan publik pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah 3T dan perbatasan.
Sebenarnya, apa keunggulan dari Starlink? Dan bagaimana jika dibandingkan dengan SATRIA-1? Temukan jawabannya di bawah ini.