Kenapa Bintang di Malam Hari Makin Tak Terlihat? Ini Penyebabnya!

Astronom Kurt Riegel telah memberi peringatan tentang polusi cahaya yang dapat mempengaruhi pemandangan langit malam secara signifikan. Hal tersebut ia ucapkan pada tahun 1973 dan kini peringatan tersebut tampaknya mulai terbukti.

Melansir Phsyorg, di sebagian besar permukaan Bumi, langit rupanya terus mengalami peningkatan tingkat terang yang diakibatkan oleh polusi cahaya, sebesar 9,6% per tahun. Inilah yang membuat bintang semakin sedikit yang terlihat, tidak seperti saat langit gelap.

Saat langit menjadi makin terang, gemerlap bintang jadi semakin susah terlihat. Bintang paling redup di langit malam kini tak lagi bisa terlihat karena cahaya buatan menyinari malam. Fakta tersebut didapat dari sebuah uji coba yang dilakukan oleh Citizen Scientist yang melibatkan 50 ribu orang untuk mengamati pandangan mereka terhadap langit malam di belahan bumi yang berbeda dan dengan tingkat polusi cahaya yang berbeda pula.

Melansir Britannica, polusi cahaya merupakan salah satu bentuk pemborosan energi yang dapat menimbulkan dampak buruk dan menurunkan kualitas lingkungan. Meskipun polusi cahaya tampaknya tidak berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, polusi cahaya tetap jadi masalah kualitas lingkungan yang tidak kalah pentingnya.

Polusi cahaya berdampak buruk bagi pengamatan langit malam, karena sangat mengurangi visibilitas bintang dan benda langit lainnya. Pengurangan visibilitas langit malam adalah hasil dari "skyglow", cahaya yang diarahkan ke atas yang berasal dari lampu yang dirancang atau diarahkan dengan buruk dan lampu sorot keamanan.

Cahaya yang terbuang ini dihamburkan dan dipantulkan oleh partikel padat atau cair di atmosfer dan kemudian dikembalikan ke mata orang-orang di bumi, menghapuskan pandangan mereka tentang langit malam.

Selayaknya polusi lain pada umumnya, untuk menyelesaikan masalah polusi diperlukan regulasi yang ketat. Jika polusi sampah memiliki regulasi yang mengatur mulai dari produksi, pembuangan, hingga pengolahan sampah, maka polusi cahaya juga perlu hal serupa untuk memeranginya.

"Kebijakan pencahayaan yang ada saat ini tidak mencegah peningkatan skyglow, setidaknya pada skala benua dan global," ujar para peneliti seperti dikutip dari laman jurnal Science.org. Untuk itu perlu adanya regulasi atau kebijakan yang lebih ketat untuk menekan polusi cahaya.

"Regulator lokal harus bertindak. Mereka harus memperketat lagi adanya logo terang dan sebagainya yang terus menyala sepanjang malam," ujar David Rothery, profesor di Open University, Inggris.

Kita tentu ingin generasi-generasi selanjutnya tetap bisa melihat gemerlap bintang yang indah di langit malam. Semoga para pemangku kebijakan, baik di level lokal maupun internasional, bisa lebih tegas membuat kebijakan dan regulasi terkait polusi cahaya. Pemandangan indah bintang di langit malam adalah hak semua orang!