Analisis baru terhadap data pengamatan selama puluhan tahun telah mengungkapkan bahwa Uranus memang memancarkan lebih banyak panas daripada yang diterimanya dari sinar matahari. Kesimpulan ini, yang dicapai oleh dua tim ilmuwan independen, akhirnya menyelesaikan teka-teki yang pertama kali muncul ketika Voyager 2 melintas di dekat planet berkabut itu pada tahun 1986.
Mengutip dari laman Science Alert, pengamatan tersebut menunjukkan bahwa Uranus tidak memancarkan panas berlebih–temuan yang bertentangan dengan semua planet raksasa lain di Tata Surya.