Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi fingerprints (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Intinya sih...

  • Sidik jari terbentuk sejak dalam kandungan, tidak berubah seumur hidup

  • Pola sidik jari unik, bahkan untuk anak kembar identik

  • Sidik jari gak bisa memprediksi kepribadian, tetapi memiliki peran penting dalam indra peraba

Sidik jari sering dikaitkan dengan hal-hal misterius, mulai dari identitas kriminal sampai ramalan kepribadian. Banyak orang percaya kalau bentuk lengkungan, pusaran, atau pola melingkar di ujung jari bisa menggambarkan sifat atau karakter seseorang. Tapi, benarkah ilmu pengetahuan mendukung anggapan ini?

Faktanya, sidik jari lebih dari sekadar alat identifikasi, lho. Pola-pola kecil di ujung jari ini menyimpan banyak rahasia tentang cara kerja tubuh manusia. Bahkan ada penelitian terbaru yang membuka tabir kenapa sidik jari terbentuk dan apa fungsi sebenarnya. Yuk, simak fakta ilmiahnya di bawah ini.

1. Sidik jari terbentuk sejak dalam kandungan

ilustrasi hasil USG kehamilan, janin (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu mungkin belum menyadarinya, tapi sidik jari yang kamu miliki sekarang sudah terbentuk jauh sebelum kamu lahir. Proses pembentukan ridges alias tonjolan kecil di ujung jari dimulai saat usia kehamilan sekitar 10 minggu, dan selesai di minggu ke-17. Setelah itu, pola tersebut tidak berubah seumur hidup, meskipun kamu bertambah tua atau mengalami luka ringan.

2. Polanya unik, bahkan untuk anak kembar identik

ilustrasi fingerprints (unsplash.com/George Prentzas)

Walau anak kembar identik memiliki DNA yang hampir sama persis, pola sidik jari mereka tetap berbeda. Ini karena pembentukan sidik jari dipengaruhi oleh banyak faktor acak selama perkembangan janin, termasuk tekanan di dalam rahim dan pergerakan janin itu sendiri. Jadi, benar-benar mustahil ada dua orang dengan sidik jari yang persis sama.

3. Gak bisa memprediksi kepribadian

ilustrasi fingerprints (pexels.com/panumas nikhomkhai)

Meskipun banyak yang mengaitkan sidik jari dengan karakter seseorang, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang benar-benar mendukung anggapan tersebut. Seorang ahli biologi perkembangan, Denis Headon, menyampaikan bahwa sidik jari sebenarnya gak memberikan informasi apa pun mengenai kepribadian atau kemampuan seseorang. Karena itu, jika ada pihak yang menawarkan pembacaan kepribadian berdasarkan sidik jari, sebaiknya kamu tetap bersikap kritis.

4. Punya peran penting dalam indra peraba

ilustrasi fingerprints (pexels.com/Angela Roma)

Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, ridges pada sidik jari bisa meningkatkan sensitivitas sentuhan. Saat kamu menyentuh permukaan, tonjolan-tonjolan ini membantu mentransmisikan getaran ke sel-sel saraf khusus di bawah kulit. Inilah kenapa kamu bisa membedakan permukaan halus seperti beludru dengan permukaan kasar seperti amplas hanya lewat sentuhan.

5. Membantu cengkeraman dan mencegah tergelincir

ilustrasi memegang ikan (pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová)

Penelitian dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) tahun 2020 menemukan bahwa ridges pada sidik jari berfungsi mengatur kelembapan dari keringat agar genggaman tetap stabil, terutama saat memegang benda basah. Jadi bukan cuma pemanis visual di tangan, tapi sangat krusial untuk keseimbangan dan manipulasi benda. Peneliti juga menemukan bahwa tanpa adanya ridges, kemampuan manusia dalam memegang objek secara presisi bisa menurun drastis.

6. Bisa mencegah munculnya lecet dan luka

ilustrasi fingerprints (vecteezy.com/Tevarak Phanduang)

Pernah bertanya-tanya kenapa jarang banget jari kamu melepuh? Salah satu teori menyebutkan bahwa ridges di sidik jari membuat kulit lebih fleksibel, sehingga lebih mampu menahan tekanan dan gesekan. Efek ini bisa mengurangi risiko kulit rusak saat melakukan aktivitas yang melibatkan tangan secara intensif.

7. Hanya primata dan koala yang punya sidik jari

ilustrasi koala (pexels.com/Flip Side)

Uniknya, bukan cuma manusia dan kera besar yang punya sidik jari. Koala juga punya sidik jari yang sangat mirip dengan manusia, sampai-sampai sulit dibedakan di bawah mikroskop. Ini menunjukkan bahwa sidik jari bisa muncul secara evolusioner pada spesies yang sangat berjauhan, asalkan menghadapi kebutuhan lingkungan yang serupa.

Walaupun terlihat sepele, sidik jari ternyata punya banyak fungsi penting yang berkaitan dengan evolusi, sentuhan, dan gerakan. Sayangnya, kepercayaan bahwa sidik jari bisa menebak kepribadian masih belum didukung bukti ilmiah yang solid. Jadi, lain kali kamu lihat pola jari sendiri, ingat bahwa itu bukan hanya unik, tapi juga canggih banget dari sisi biologis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team