Sapi sebagai salah satu hewan ternak yang sering jadi tes subjek manusia. (pixabay.com/ulleo)
Selain untuk dimanfaatkan hasil tubuhnya, ternyata hewan ternak juga banyak dijadikan peneliti sebagai subjek tes penelitian. Mulai dari domba, sapi, babi, sampai kambing, mereka masih digunakan manusia pada beberapa penelitian yang berkaitan dengan biomedis. Penggunaan hewan ternak sebagai subjek tes meningkat karena penggunaan anjing, kucing, dan monyet saat ini sangat ditentang publik.
American Anti-Vivisection Society menyebut kalau hewan-hewan ternak umumnya dijadikan sebagai "model manusia". Maksudnya, mereka sering kali diuji untuk melihat potensi penyakit dan efektivitas dari suatu obat atau vaksin yang dibuat manusia. Tak hanya itu, banyak hewan ternak yang dijadikan subjek tes rekayasa genetik yang nantinya menghasilkan jenis hewan baru yang bisa dimanfaatkan manusia.
Pada akhirnya, menggunakan hewan sebagai subjek tes penelitian medis manusia selalu menuai pro dan kontra. Meski beberapa jenis hewan bisa membawa manfaat bagi penelitian manusia, tak sedikit pihak yang menentang karena masalah hak hidup hewan yang dijadikan subjek tes telah dirampas. Selain itu, perlu kita akui kalau tak selamanya hewan yang dijadikan subjek tes ada dalam kondisi yang baik setelah diuji coba oleh peneliti.
Hal ini jelas menjadi dilema tersendiri bagi kita semua. Di satu sisi, menjadikan manusia sebagai subjek tes penelitian sama sekali tidak etis untuk dilakukan. Di sisi lain, menggunakan hewan untuk menjalani berbagai uji coba juga menuai kontroversi tersendiri. Bagaimana pandanganmu terkait hal ini?