Setiap permintaan maaf itu penting dan memiliki tujuan untuk mempertahankan hubungan komunikasi di antaranya. Selayaknya manusia yang tidak luput dari kesalahan, setidaknya seseorang akan mengungkapkan kesalahan tersebut, dan punya cara tersendiri untuk meminta maaf kepada orang lain.
Hanya saja, kita tidak tahu apakah orang lain akan benar-benar menerimanya, kan? Dr. Lisa Marie Bobby, penulis Exaholics: Breaking Your Addiction to Your Ex Love mengatakan bahwa sebagian besar orang benar-benar mampu mengekspresikan diri dengan baik, namun masalahnya ketika mereka mencoba berkomunikasi dengan pasangannya, mereka tidak merasa didengar, dipahami, atau diperhatikan.
Intinya, apakah cara penyampaiannya sudah tepat atau belum? Menurut Gary Chapman Ph.D., dalam bukunya The Five Languages of Apology dan juga penulis The Five Love Languages yang terkenal sejak 2015 lalu, ia membagikan materi apology language atau bahasa permintaan maaf, berupa suatu teknik menyampaikan penyesalan kepada orang lain. Lantas, apa saja apology languge tersebut?