Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menerbangkan balon (Pexels.com/Vladimir Srajber)
ilustrasi menerbangkan balon (Pexels.com/Vladimir Srajber)

Waktu pertama beli balon helium untuk adik, keponakan, atau anak, rasanya pasti senang sekali, kan, melihat si kecil bermain dengan balon yang bisa terbang sendiri? Mau ditarik berkali-kali pun balon helium pasti akan selalu terbang ke atas karena muatan balon tersebut berbeda dengan balon yang biasa kita tiup dengan mulut. Walaupun begitu, ada satu kelemahan dari balon helium kalau dibandingkan dengan balon tiup, yakni ketahanan.

Ya, seperti yang kita ketahui, balon helium itu tak bisa bertahan lama setelah kita beli. Paling lama, balon berisi helium hanya bisa terbang selama beberapa hari saja. Hal tersebut jelas berbeda kalau dibandingkan dengan balon tiup yang cenderung memiliki bentuk yang sama.

Sebenarnya, pada akhirnya pun balon tiup akan kempis. Namun, durasi yang diperlukan bagi balon tersebut untuk kempes jauh lebih panjang ketimbang balon helium. Maka dari itu, ada satu pertanyaan menarik yang akan segera kita ungkap jawabannya, yakni soal kenapa balon helium relatif lebih cepat kempis? Yuk, simak ulasannya!

1. Rahasia di balik masalah itu ternyata karena ukuran atom!

balon helium untuk perayaan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Alasan dibalik kempisnya gas helium di dalam balon bukan disebabkan gas itu hilang seiring berjalannya waktu. Gas helium perlahan akan keluar dari balon dari pori-pori yang ada pada material balon, baik lateks ataupun mylar (plastik tipis). Sekalipun terlihat rata dan mulus bagi manusia, sebenarnya dua material yang membuat balon itu masih berpori pada tingkat mikroskopis. Nah, gas helium ternyata mampu keluar dari pori-pori tersebut.

Dilansir ThoughtCo, gas helium terdiri atas atom-atom yang superkecil. Helium itu memiliki elektron valensi penuh sehingga lebih stabil dan tak membentuk ikatan kimia dengan atom lain. Maka dari itu, balon yang diisi helium sebenarnya punya begitu banyak atom helium yang kecil yang tak bisa bersatu.

Berkat ukuran atom yang mungil, tak bisa bersatu, dan jumlahnya ada banyak itulah balon helium memiliki gaya apung ke udara. Di sisi lain, gerakan masing-masing atom helium itu terbilang acak dan menyebar ke segala arah. Inilah yang membuat atom-atom itu lama-lama menemukan celah pada material balon dan keluar sampai jadi kempis.

Kondisi yang dialami balon helium sangat berbeda dengan balon tiup biasa. Pada jenis balon tiup, udara yang kita masukkan itu terdiri atas nitrogen (N2) dan oksigen (O2). Dari ukuran atom tunggal, nitrogen dan oksigen itu sudah lebih besar ketimbang helium. Ditambah lagi, saat masuk ke dalam balon, kedua atom itu dapat saling mengikat yang membuat ukurannya jadi makin besar. Oleh karena itulah atom nitrogen dan oksigen lebih sulit untuk keluar dari pori-pori material balon sekaligus membuat umurnya lebih panjang.

2. Waktu rata-rata yang dimiliki balon helium sebelum kempis

wanita dan banyak balon helium (pexels.com/José Luis Photographer)

Dari penjelasan di atas, terlihat jelas kalau penyebab balon helium cepat kempis itu disebabkan oleh atom helium yang sangat kecil. Pertanyaan selanjutnya yang tentu menarik untuk dijawab adalah soal berapa lama sebuah balon helium dapat bertahan sebelum kempis seutuhnya. Nah, jawabannya itu ternyata cukup bervariasi tergantung material balon yang digunakan, lho.

How Stuff Works melansir bahwa balon helium berbahan lateks jauh lebih cepat kempes ketimbang bahan mylar atau plastik tipis. Hal tersebut dikarenakan pori-pori pada bahan lateks berukuran lebih besar ketimbang mylar. Rata-rata balon helium berbahan lateks hanya mampu bertahan selama 6—8 jam sebelum mulai kehilangan daya apung dan terlihat mengempis. Di sisi lain, balon berbahan mylar mampu bertahan selama beberapa hari sampai satu minggu.

Akan tetapi, kempisnya balon helium itu tak sampai menyebabkan balon benar-benar kehilangan isinya, lho. Pada titik dimana tekanan di luar dan di dalam sudah mencapai titik keseimbangan, balon helium akan berhenti mengeluarkan gas helium yang ada di dalamnya. Sekalipun gas yang ada di dalamnya masih terus keluar-masuk, ukuran balon akan relatif sama ketika sudah mencapai titik tersebut.

3. Tips untuk mengulur waktu kempisnya balon helium

kumpulan balon helium untuk acara resmi (pexels.com/Layton Findlater)

Selain masalah kualitas material balon yang mempercepat kempisnya balon helium, sebenarnya ada faktor lain yang turut berperan. Nah, kalau kita bisa mengatasi atau setidaknya mengurangi faktor-faktor tersebut, maka usia balon helium bisa sedikit lebih panjang. Hal ini tentu sangat penting kalau kita membutuhkan balon helium untuk waktu lama karena kepentingan tertentu, semisal untuk dekorasi acara selama beberapa hari.

Cara memperpanjang daya apung balon helium ternyata bisa dilakukan sebelum balon dimasukkan gas tersebut. Dilansir Chooee, menyimpan balon yang belum digunakan di wadah yang kedap udara dan tidak terpapar sinar Matahari secara langsung ternyata cukup ampuh untuk membuat material balon tidak rapuh dan lengket. Ketika balon akan diisi gas helium, disarankan pula untuk melakukan pengisian di tempat yang tidak disinari Matahari.

Selain itu, ketimbang mengikat dengan cara biasa, memberi segel kedap udara pada bagian lubang balon helium mampu menghambat keluarnya gas dari dalam. Ada berbagai macam segel atau sealant berbeda untuk balon helium sehingga pastikan untuk menggunakan yang sesuai dengan kebutuhan. Nah, setelah proses penyimpanan dan memasukkan gas helium sudah rampung, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan terkait peletakan balon.

Suhu tinggi ternyata menyebabkan gas yang ada di balon helium lebih cepat keluar. Hal itu disebabkan karena udara yang ada di dalam balon akan mengembang kalau terekspos temperatur tinggi. Maka dari itu, sebisa mungkin ikat balon helium di tempat-tempat yang terlindung dari paparan sinar Matahari secara langsung, ya!

Sederet fakta soal kenapa balon helium selalu kempis setelah kita beli. Ternyata bukan masalah dari jenis balon ataupun gas yang diisi oleh penjual, melainkan fenomena fisika yang bisa dijelaskan dengan mudah. Setelah membaca artikel ini, lebih hati-hati lagi untuk meletakkan balon helium sebagai dekorasi ketika acara penting, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team