ilustrasi neuron yang ada di tubuh (pixabay.com/geralt)
Jadi, di dalam tubuh kita terdapat atom yang terdiri atas proton, neutron, dan elektron yang. Proton mengandung muatan positif, neutron mengandung muatan netral, dan elektron mengandung muatan negatif. Dilansir How Stuff Works, prinsip paling dasar dari listrik itu terjadi ketika atom memperoleh atau kehilangan aliran elektron sehingga selama “sesuatu” itu memiliki atom di dalamnya, maka “sesuatu” itu dapat menghasilkan listrik jika ada perubahan pada elektron di dalamnya.
Nah, perwujudan atom dalam tubuh manusia yang dapat menghasilkan listrik itu ada pada sel-sel di sekujur tubuh kita. Dalam kondisi normal, sel tubuh kita cenderung ada pada kondisi negatif atau lebih banyak elektron. Namun, ketika ada atom dari luar sel atau disebut ion dengan muatan positif masuk, terjadi ketidakseimbangan muatan yang memunculkan listrik dari dalam tubuh.
Kebanyakan ion bermuatan positif ini berasal dari atom natrium dan/atau kalium. Ion tersebut akan mengelilingi di sekitar bagian luar sel yang membuat bagian membran luar bermuatan positif, sementara bagian dalam sel bermuatan negatif. Ketika ion-ion tersebut bergerak melalui membran sel, maka ada perbedaan potensial listrik atau disebut potensial aksi. Ketika terpicu, sel saraf pun menghasilkan sinyal listrik ke berbagai bagian tubuh maupun sel otot. Proses ini disebut sebagai elektrokimia.
Soal berapa besar energi listrik yang dihasilkan manusia itu terbilang relatif, tergantung aktivitas yang sedang kita lakukan. Namun, kalau dalam posisi beristirahat, tubuh kita mampu memproduksi listrik sampai dengan 100 watt per hari yang artinya cukup untuk menyalakan lampu bohlam. Namun, output energi listrik ini dapat meningkat sampai 300—400 watt per hari ketika kita beraktivitas berat, semisal berlari sprint atau olahraga fisik lainnya.
Meski terlihat besar, jangan bayangkan kalau total muatan itu setara dengan kekuatan listrik di rumah kita. Sebab, mayoritas muatan listrik tersebut terpancar sebagai energi panas tubuh dan proses metabolisme yang kita lakukan sehari-hari. Selain itu, ada banyak aktivitas lain yang memerlukan energi listrik ini sehingga distribusinya cenderung merata. Sementara untuk muatan listrik yang ada pada masing-masing sel atau neuron di dalam tubuh kita punya muatan yang sangat kecil, yakni kurang dari 40 milivolt (mV), dilansir University of Western Australia.