Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Tangan Kita Bisa Tersetrum saat Menyentuh Eskalator?

dua orang yang menaiki eskalator (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat berkeliling ke mal atau pusat belanja, kita pasti sudah akrab dengan alat yang bernama eskalator. Berkat alat yang mirip dengan tangga ini, kita bisa dengan mudah mengakses lantai demi lantai yang ada di mall atau pusat belanja itu tanpa perlu banyak melangkahkan kaki. Dibalik kemudahan tersebut, eskalator tentu punya beberapa hal menarik yang tak jarang kita rasakan sendiri.

Misalnya saja, saat menyentuh bagian sisi yang jadi pegangan tangan kita, kamu pasti setidaknya pernah satu kali merasakan tersetrum listrik. Padahal, seperti yang kita ketahui, bagian sisi dari eskalator itu sebagian besar terbuat dari plastik yang tak efektif untuk menghantarkan listrik. Kalau begitu, kira-kira apa yang menyebabkan tangan kita tersetrum saat menyentuh sisi-sisi eskalator, ya? Yuk, cari tahu jawabannya sama-sama!

1. Sensasi tersetrum muncul karena adanya listrik statis

ilustrasi aliran listrik dari tangan (commons.wikimedia.org/Miguel Discart)

Ternyata yang bertanggung jawab dari rasa kejut akibat tersetrum saat menyentuh eskalator adalah listrik statis. Hebatnya, untuk memahami masalah ini, kita harus menyelam sampai inti materi paling kecil, yaitu atom. Dilansir The Conversation, tiap atom punya inti atom yang berada di tengah dengan beberapa elektron di sekelilingnya. Nah, inti atom itu mengandung material subatomik bernama proton, elektron, dan neutron.

Proton punya muatan positif, sementara elektron bermuatan negatif. Kalau dalam kondisi normal, jumlah muatan positif dan negatif ini sama sehingga disebut sebagai atom netral. Nah, ketika muatan subatomik ini diberi daya satu sama lain dari berbagai sumber, semisal gesekan dengan bahan-bahan yang menghantarkan listrik, maka keduanya akan saling memberi gaya masing-masing atau disebut elektrostatik. Ketika proses elektrostatik ini tidak seimbang, semisal muatan negatif lebih besar dari positif atau sebaliknya, terjadi ketidakseimbangan muatan yang kemudian disebut sebagai listrik statis.

Lantas, apa hubungan istilah-istilah rumit tersebut pada proses tersetrumnya tangan kita? Jadi, tubuh manusia itu memiliki atom dan subatomik yang dijelaskan sebelumnya. Nah, muatan listrik di dalamnya bisa berubah-ubah, tergantung apa kegiatan kita. Dalam konteks pembahasan ini, asal ketidakseimbangan muatan listrik di tubuh kita dapat terjadi akibat gesekan dengan baju atau celana di tangan.

Kemudian, dilansir Things Lab, ketika kita tangan kita yang sedang mengalami ketidakseimbangan muatan listrik itu menyentuh benda konduktor alias mudah menghantarkan listrik, seperti eskalator, maka muatan elektron akan berpindah dengan sangat cepat. Nah, perpindahan inilah yang memberikan kita sensasi tersetrum selama sepersekian detik. Pada kondisi tangan atau udara kering, sensasi tersetrum yang kita rasakan dapat lebih tinggi karena tumpukan listrik statis semakin banyak di permukaan kulit.

2. Apakah fenomena listrik statis ini berbahaya?

potret teknisi yang sedang memperbaiki eskalator (commons.wikimedia.org/Ahmad Ali Karim)

Sebenarnya, fenomena listrik statis itu sudah jadi bagian dari kehidupan kita. Tak hanya berasal dari eskalator, seluruh peralatan elektronik atau material yang bersifat konduktor rumah kita pun dapat menyebabkan fenomena ini. Bahkan, kalau kita mau menelisik lebih jauh ke belakang, fenomena manusia tersengat akibat listrik statis sudah dituliskan oleh filsuf Yunani Kuno, Thales of Miletus, yang menyebut kalau batu ambar digosok dengan cepat dan keras, maka partikel debu kecil akan mulai menempel pada batu tersebut.

Nah, untungnya, kita tak perlu mengkhawatirkan fenomena listrik statis. Dilansir How Stuff Works, fenomena ini tak berbahaya karena jumlah elektron yang tersalurkan ketika kita tersengat itu sangat kecil atau sedikit. Selain efek kejut atau sedikit kesemutan, mungkin hanya rambut halus di sekitar tangan kita saja yang akan terangkat, itu pun dalam kurun waktu yang singkat.

Meski begitu, ada beberapa tempat yang mewajibkan kita untuk berhati-hati terhadap listrik statis. Misalnya saja, saat kita berada di area stasiun pengisian bahan bakar atau tempat industri yang menghasilkan gas, kondisi listrik statis dapat menyebabkan ledakan yang berbahaya. Selain itu, listrik statis justru akan berbahaya pada beberapa alat elektronik, semisal komputer. Sebab, tegangan listrik statis yang menyambar ke komponen komputer dapat membakar komponen tersebut sampai tidak dapat berfungsi.

3. Cara mengurangi potensi tersengat listrik statis

orang-orang yang menaiki eskalator (pexels.com/cottonbro studio)

Meski tidak berbahaya, khususnya pada kasus eskalator, listrik statis tetap jadi sesuatu yang menyebalkan sekaligus berpotensi fatal di tempat tertentu atau peralatan elektronik tertentu. Untuk itu, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko tersengat listrik statis. Cara-cara yang akan disebutkan ini berkaitan dengan langkah untuk diri kita sendiri ataupun pada alat elektronik yang dapat rusak jika tersengat listrik statis.

Bright Side melansir kalau cara paling mudah untuk mengurangi risiko tersengat listrik statis pada tubuh kita adalah menjaga kelembaban tubuh. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, listrik statis mudah mengalir pada kulit yang kering. Untuk itu, rutin memberikan lotion ataupun menjaga kelembaban udara dapat mengurangi risiko tersengat.

Selain itu, kalau sedang jalan-jalan ke mall dan menaiki eskalator, sebisa mungkin jangan kenakan sepatu dengan bahan karet karena gaya gesek dengan lantai di sana dapat menghimpun arus statis. Penggunaan pakaian berbahan katun dapat mengurangi berkumpulnya muatan listrik tak seimbang. Kalau memungkinkan, sentuh beberapa kali benda-benda berbahan metal supaya arus listrik statis yang sempat dikumpulkan sebelumnya dapat berpindah sedikit demi sedikit.

Sementara itu, untuk mencegah peralatan elektronik tersengat listrik statis, ada satu langkah efektif yang dapat kita lakukan. How Stuff Works melansir kalau cara paling mudah untuk melakukannya adalah memerhatikan grounding listrik yang ada di rumah. Hal ini penting supaya muatan listrik berlebih tidak mengenai komponen elektronik karena muatan tersebut sudah dihantarkan menuju aliran grounding menuju tanah.

Siapa sangka kalau sengatan tersebut ternyata tak hanya sebatas menyentuh sisi eskalator, tetapi juga benda-benda berbahan metal atau benda elektronik di sekitar kita. Meski tak berbahaya, tetap ingat untuk melakukan tips pencegahan menumpuknya listrik statis di tubuh supaya bisa berkeliling di mall dari eskalator dengan nyaman, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us