Leger dan rekan-rekannya menganalisis data dari survei nasional di Amerika Serikat terhadap lebih dari 1.100 orang dewasa. Selama 8 hari, para peserta menjawab pertanyaan tentang jumlah dan jenis stres sehari-hari yang mereka alami selama 24 jam terakhir.
Peristiwa yang menegangkan meliputi:
- Berdebat atau hampir berdebat dengan seseorang
- Mengalami peristiwa yang menegangkan di tempat kerja, rumah, atau sekolah
- Mengalami diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, atau usia
- Terjadi sesuatu yang buruk pada orang dekat
- Mengalami peristiwa buruk atau stres lainnya
Setiap hari, mereka juga melaporkan berapa banyak waktu emosi negatif yang mereka rasakan selama 24 jam sebelumnya. Setelah berlangsung selama 10 tahun, para peserta menyelesaikan survei dan dinilai perihal penyakit kronis serta gangguan fungsional yang muncul pada tubuh.
Mereka menjawab pertanyaan tentang kesehatan fisik mereka termasuk apakah mereka mengalami 26 penyakit kronis yang berbeda pada tahun lalu, atau apakah mereka pernah mengalami penyakit jantung atau kanker. Peserta juga melaporkan sejauh mana mereka mampu melaksanakan tugas-tugas dasar sehari-hari seperti berpakaian sendiri, menaiki tangga, membawa bahan makanan, dan berjalan jauh.
Seperti yang diharapkan, orang cenderung melaporkan emosi negatif lebih tinggi jika mereka mengalami stresor hari sebelumnya dibandingkan dengan jika mereka tidak mengalami stresor sehari sebelumnya.
Artinya, secara kritis analisis menunjukkan bahwa emosi negatif yang tersisa sebagai respon terhadap stresor dikaitkan dengan lebih banyak masalah kesehatan, termasuk penyakit kronis, gangguan fungsional, dan kesulitan dengan tugas sehari-hari dalam satu dekade kemudian.