Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi otak (pixabay.com/Pete Linforth)
ilustrasi otak (pixabay.com/Pete Linforth)

Intinya sih...

  • Peneliti temukan metode BCI baru yang dapat menerjemahkan pikiran menjadi ucapan yang dapat didengar dengan tingkat akurasi hingga 74 persen.

  • BCI ini didasarkan pada implan otak yang dirancang untuk mengukur aktivitas saraf dan menemukan pola yang berkaitan dengan unit-unit ucapan.

  • Peneliti yakin bahwa teknologi BCI ini dapat ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan, namun masih harus mengatasi masalah keamanan dan privasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Para ilmuwan membuat langkah maju yang signifikan dalam teknologi antarmuka otak-komputer/brain-computer interface (BCI), di mana sistem yang baru dikembangkan itu dapat menerjemahkan pikiran kita ke dalam teks atau suara.

Sistem ini pada dasarnya adalah sebuah dekoder ucapan batin, yang dikembangkan oleh para peneliti dari berbagai institusi di seluruh Amerika Serikat. Dalam pengujian terhadap empat sukarelawan dengan kelumpuhan parah, dekoder mencapai tingkat akurasi hingga 74 persen dalam menerjemahkan pikiran menjadi ucapan yang dapat didengar, melansir dari situs Science Alert.

Didasarkan aktivitas saraf

BCI baru ini didasarkan pada implan yang dirancang untuk mengukur aktivitas saraf dan menemukan pola yang berkaitan dengan unit-unit ucapan yang disebut fonem. Fonem-fonem ini kemudian dapat disusun menjadi kalimat.

Pembelajaran mesin digunakan untuk melatih BCI untuk menghubungkan sinyal otak ke kata-kata saat keempat peserta memikirkannya, khususnya di bagian korteks motorik otak yang bertanggung jawab atas gerakan (termasuk berbicara).

Hasil uji coba

ilustrasi penelitian (unsplash.com/ThisisEngineering)

Para peneliti menemukan bahwa ada tumpang tindih antara pola otak tertentu ketika para sukarelawan mencoba untuk berbicara (yang akan melibatkan sinyal yang terhubung dengan otot-otot yang bergerak), tapi tidak ketika mereka hanya membayangkan kata-kata dan frasa.

Meskipun ada tumpang tindih, sinyal-sinyal tersebut dapat dibedakan satu sama lain. Dengan beberapa perhitungan probabilitas, dalam hal fonem dan kata yang biasanya digunakan bersamaan. BCI yang baru dapat mengenali hingga 125.000 kata hanya dengan menggunakan ucapan dalam hati.

Pola-pola ini tampaknya merupakan versi yang serupa, tetapi lebih kecil, dari pola aktivitas yang ditimbulkan oleh percobaan bicara.

Peneliti menemukan bahwa teknologi dapat memecahkan kode sinyal-sinyal ini dengan cukup baik untuk mendemonstrasikan bukti prinsip, meskipun masih belum sebaik dengan percobaan ucapan.

Ada harapan kesuksesan

Masih ada jalan panjang yang harus dilalui di sini, dan BCI sering kali gagal mencapai tingkat akurasi maksimum 74. Namun, dengan memanfaatkan teknologi implan yang telah ditingkatkan dan memetakan lebih banyak bagian otak untuk isyarat pikiran, para peneliti yakin bahwa sistem ini dapat dengan cepat ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan.

Masalah lain yang harus diatasi adalah potensi untuk menerjemahkan, mencatat, dan mengucapkan monolog batin yang dimaksudkan untuk dirahasiakan.

Pengamanan seperti memikirkan kata sandi khusus untuk memulai dan menghentikan penguraian dapat diterapkan di sini. Konsep ini diujicobakan dalam percobaan dengan akurasi 98 persen.

Peneliti percaya diri masa depan BCI sangat cerah. Penelitian ini memberikan harapan nyata bahwa suatu hari nanti BCI dapat memulihkan komunikasi yang lancar, alami, dan nyaman seperti halnya percakapan lisan.

Editorial Team