Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah menerima rasa kesepian itu sebagai hal yang normal dan tak perlu malu akan hal itu. Paling tidak dengan melakukan hal itu kamu bisa membuang penyebab rasa kesepian ini.
Yang kedua adalah selalu pertanyakan tiap interaksi yang kamu lakukan, khususnya yang sering kamu pikirkan dalam hal negatif. Apakah memang interaksi itu memang negatif ataukah sebenarnya netral atau malahan positif? Apa mereka mengatakan sesuatu yang buruk atau kamu hanya menambahkan makna tersebut?
Pertanyakan pula tentang sekitarmu:
- Apakah kamu selalu berpikir buruk tentang niatan orang lain?
- Apa kamu sudah masuk situasi sosial dan memutuskan ke manakah hubungan itu berlanjut?
- Apa kamu berpikiran orang-orang sekitarmu tidak menginginkanmu?
- Apa kamu mencoba menghindari rasa sakit dan memilih untuk tidak terbuka?
- Bisakah kamu memberikan kesempatan kepada orang-orang tersebut untuk mengenalmu?
- Bisakah kamu tidak berpikiran mereka tidak sedang menyerangmu?
Yang terakhir adalah pertanyakan kebiasaanmu. Apakah kamu memiliki kebiasaan untuk menghindari ajakan, membuat alasan, bahkan mendorong seseorang untuk menyelamatkan diri sendiri? Apa kamu benar-benar mencari koneksi baru?
Tentu saja tiap orang berbeda, sehingga solusi yang kamu dapatkan lewat introspeksi diri sendiri belum tentu akan membantu. Jika sudah seperti ini, cobalah meminta bantuan profesional. Jika sudah siap, cobalah ajak seseorang dalam suatu kegiatan. Bisa sekadar mengopi ataupun masak.
Kesepian akan selalu kamu rasakan, namun kamu bisa menghadapinya. Jangan menjadi tertutup agar kamu tidak terjebak dalam siklus kesepian tersebut. Terbukalah, walaupun tidak bisa secara langsung, ada banyak media pembantu di zaman sekarang yang bisa menjadi perantara atau permulaan hubungan. Semangat, ya! Kamu tidak sendiri kok!