proses pengontrolan limbah cair di PT Vale Indonesia (vale.com)
Dengan slogan #MenambangKebaikan, PT Vale Indonesia jelas tidak boleh serampangan dalam melaksanakan segala kegiatan pertambangan. Apalagi, seluruh sungai dan danau yang dimanfaatkan perusahaan tambang ini sebenarnya masih menopang kehidupan masyarakat di sekitar serta merupakan ekosistem bagi keanekaragaman hayati. Lewat Laporan Keberlanjutan maupun sumber yang tertera dalam laman resmi, PT Vale Indonesia punya beberapa cara jitu yang diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Soal masalah pemanfaatan air untuk pembangkit listrik, PT Vale Indonesia menyebut kalau air yang dipakai sama dengan jumlah air yang diambil dari danau. Alhasil, tidak ada air yang diambil dari wilayah water stress. Dilansir European Environment Agency, wilayah water stress merupakan suatu tempat penggunaan air yang jauh melampaui kapasitas yang dimiliki oleh sumber air dalam periode tertentu. Selain itu, kualitas air yang buruk di suatu sumber air dapat menciptakan water stress karena jumlah air yang dapat digunakan jadi semakin terbatas.
Selain menghindari pengambilan air dari wilayah water stress, PT Vale Indonesia juga punya cara supaya air yang dipakai untuk kegiatan usahanya efisien dan tak mencemari lingkungan. Pada Laporan Keberlanjutan 2023, disebutkan kalau PT Vale Indonesia memanfaatkan air hasil daur ulang supaya menghemat penggunaan air. Proses penggunaan air daur ulang ini dilakukan di Lamella Gravity Settler, sebuah sistem yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk memisahkan partikel pada dari cairan atau air.
Berkat sistem ini, PT Vale Indonesia mampu untuk menggunakan lagi air yang sudah dipakai sebelumnya. Praktik ini umumnya dilakukan untuk memperoleh bahan baku larutan ferrous sulphate sebesar 2 ribu meter kubik. Selain itu, sejumlah proses daur ulang air lain dari sisa-sisa produksi tambang ataupun pembangkit listrik terus diupayakan, tentunya dengan pemantauan yang ketat dari sistem atau aplikasi bernama Steam, Water, Air, and Power (SWAP) yang dapat dipantau secara daring.
Dari upaya efisiensi konsumsi air dari sumber air alami ini, PT Vale Indonesia menunjukkan tren positif dalam pengurangan penggunaan air secara keseluruhan. Pada 2022, perusahaan mengonsumsi sekitar 8.519,8 megaliter air dalam setahun. Namun, jumlah ini turun sekitar 11 persen atau menjadi 7.561,1 megaliter air pada 2023. Hasil lain yang dapat dilihat dari efisiensi ini ialah jumlah air yang berkurang cukup drastis untuk memproduksi nikel. Sebelumnya, butuh 0,14 megaliter air per ton nikel yang dihasilkan. Namun, pada 2023, angkanya menurun jadi 0,106 megaliter air per ton nikel.
Tak hanya masalah penggunaan air, urusan limbah hasil pertambangan pun harus dipikirkan oleh PT Vale Indonesia. Sebab, mau sebersih ataupun seramah lingkungan apa pun suatu perusahaan tambang, tak mungkin perusahaan tersebut tidak menghasilkan limbah dari hasil ekstraksi tambang. Perusahaan yang bertanggung jawab pastinya akan mengelola limbah pertambangan dengan baik, terutama jika limbah tersebut akan dibuang ke lingkungan. Pertanyaannya, apakah PT Vale Indonesia melaksanakan hal tersebut?
Ternyata, sebelum air limbah hasil produksi tambang di PT Vale Indonesia dilepaskan kembali ke lingkungan, ada sederet hal yang harus dipenuhi. Dalam Laporan Keberlanjutan 2023, disebutkan kalau air limbah akan diolah sampai aman dibuang dengan metode standar American Public Health Association (APHA). Tujuan pengolahan air limbah ini utamanya dilakukan supaya hasil yang dilepaskan nantinya tidak menimbulkan air asam tambang ke sumber air yang menerima air limbah, dalam hal ini Danau Matano.
Guna memperoleh air limbah yang sesuai standar untuk dilepas kembali ke lingkungan, ada beberapa sistem dan peralatan yang dipakai PT Vale Indonesia, misalnya chromium treatment plant, lamella gravity settler atau sistem tilted plate settler, sampai dengan memasang jaring penangkap sampah di sumber air. Tentunya, pengawasan ketat dan penambahan inovasi lain terus dilakukan secara berkala supaya air limbah memenuhi standar. Tujuannya meminimalkan potensi mencemari sumber air.
Sederet program itu menghasilkan penurunan yang signifikan dalam beban pencemaran efluen yang dilaksanakan PT Vale Indonesia. Berdasarkan data 2022, beban pencemaran air total suspended solid (TSS) berkurang sebesar 30 ton dalam 1 tahun. Selain itu, beban kromium heksavalen (Cr6+) turun sekitar 0,31 ton pada periode yang sama. Pengurangan beban TSS itu masih akan diupayakan untuk dikurangi lagi dengan tambahan sekitar 30 ton tiap tahunnya. Sementara, beban Cr6+ akan terus diupayakan berkurang 0,05 ton per tahun secara konsisten.