Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bermain game (freepik.com/eyeem
ilustrasi bermain game (freepik.com/eyeem

Intinya sih...

  • Anak yang bermain game lebih lama mengalami peningkatan kecerdasan sebesar 2,5 poin IQ di atas kenaikan rata-rata kelompok lainnya.

  • Peningkatan IQ terlihat dari hasil tes membaca, pemrosesan visual-spasial, serta tugas yang mengukur memori, fleksibilitas berpikir, dan pengendalian diri.

  • Penelitian ini bukan studi pertama yang menemukan kaitan antara waktu bermain game dengan perkembangan kemampuan kognitif anak. Penelitian lebih lanjut masih

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penelitian terbaru menemukan bahwa anak-anak yang lebih banyak bermain video game menunjukkan peningkatan kecerdasan. Hasil ini menantang anggapan umum bahwa game berdampak buruk pada perkembangan otak muda.

Meski perbedaan kemampuan kognitif yang tercatat relatif kecil dan belum cukup untuk membuktikan hubungan sebab akibat, studi tahun 2022 ini memperhitungkan faktor genetik serta latar belakang sosial ekonomi anak.

Menariknya, menonton TV dan menggunakan media sosial tidak terlihat memberi pengaruh positif maupun negatif pada kecerdasan. Temuan ini memberi sudut pandang baru dalam perdebatan tentang berapa banyak waktu layar yang aman bagi anak.

1. Melibatkan 9.855 anak

Peneliti menganalisis data 9.855 anak berusia 9 hingga 10 tahun di AS yang tercatat dalam ABCD Study. Rata-rata, anak-anak ini melaporkan menonton TV atau video online selama 2,5 jam per hari, bermain video game 1 jam, dan bersosialisasi lewat internet sekitar 30 menit.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 5.000 anak kembali dievaluasi setelah dua tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang bermain game lebih lama dari rata-rata mengalami peningkatan kecerdasan sebesar 2,5 poin IQ di atas kenaikan rata-rata kelompok lainnya.

Temuan ini menyoroti bahwa video game dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan kognitif anak, meski skalanya masih relatif kecil.

2. Hubungan video game dengan kemampuan kognitif

Ilustrasi anak bermain game (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Peningkatan IQ pada anak yang bermain video game lebih lama terlihat dari hasil tes membaca, pemrosesan visual-spasial, serta tugas yang mengukur memori, fleksibilitas berpikir, dan pengendalian diri. Meski penelitian ini hanya melibatkan anak-anak di AS dan tidak membedakan jenis permainan yang dimainkan, temuan tersebut tetap memberi wawasan penting tentang hubungan antara gaming dan kecerdasan.

Hasil ini juga mendukung pandangan bahwa kecerdasan bukan kemampuan tetap sejak lahir, melainkan dapat berkembang seiring pengalaman. Seperti dijelaskan Torkel Klingberg, ahli saraf dari Karolinska Institute, waktu layar umumnya tidak merusak kemampuan kognitif anak, bahkan bermain video game bisa membantu meningkatkan kecerdasan.

3. Keterbatasan penelitian dan kebutuhan studi lanjutan

Peneliti menekankan bahwa ini bukan studi pertama yang menemukan kaitan antara waktu bermain game dengan perkembangan kemampuan kognitif anak, dan video game juga diduga memberi manfaat lain. Namun, laporan sebelumnya sering menimbulkan hasil yang saling bertentangan karena keterbatasan sampel, perbedaan desain penelitian, serta kurangnya pertimbangan faktor genetik dan latar belakang sosial ekonomi.

Studi ini berusaha meminimalkan kelemahan tersebut. Walaupun begitu, peneliti tetap mengakui bahwa banyak faktor memengaruhi bagaimana kecerdasan berkembang dan bagaimana waktu layar berdampak pada tubuh serta kebiasaan anak. Karena itu, penelitian lebih lanjut dengan pendekatan yang lebih luas masih sangat diperlukan.

Temuan ini menunjukkan bahwa video game berpotensi memberi dampak positif pada kecerdasan anak, meski masih perlu banyak penelitian untuk memahaminya secara menyeluruh. Dengan memahami faktor-faktor yang terlibat, kita bisa menilai ulang peran gaming dalam perkembangan kognitif generasi muda.

Referensi

Sauce, Bruno, Magnus Liebherr, Nicholas Judd, and Torkel Klingberg. “The Impact of Digital Media on Children’s Intelligence While Controlling for Genetic Differences in Cognition and Socioeconomic Background.” Scientific Reports 12, no. 1 (May 11, 2022).

Editorial Team