Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi jika Semua Bakteri Menghilang dari Bumi?

ilustrasi bakteri
ilustrasi bakteri (freepik.com/kjpargeter)
Intinya sih...
  • Gangguan pada daur ulang nutrisi
  • Sistem pencernaan manusia dan hewan akan terganggu
  • Tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bakteri sering kali dianggap buruk karena dikaitkan dengan penyakit dan infeksi. Namun, organisme mikroskopis ini sebenarnya memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan kehidupan di Bumi. Tanpa disadari, keberadaan bakteri mendukung hampir semua aspek ekosistem, mulai dari daur ulang nutrisi, kesehatan manusia, hingga pertumbuhan tanaman.

Namun, apa yang akan terjadi jika semua bakteri lenyap dari muka bumi? Meskipun awalnya mungkin tampak seperti hal positif karena hilangnya bakteri penyebab penyakit, kenyataannya keadaan itu akan menjadi bencana besar bagi seluruh planet. Berikut ini adalah beberapa konsekuensi besar yang akan terjadi jika semua bakteri menghilang dari Bumi.

1. Gangguan pada daur ulang nutrisi

ilustrasi bakteri
ilustrasi bakteri (pexels.com/Anna Shvets)

Bakteri memegang peran penting dalam proses dekomposisi, yaitu penguraian materi organik seperti daun mati, bangkai hewan, dan limbah lainnya. Tanpa bakteri pengurai, bahan organik akan menumpuk dan tidak dapat diubah menjadi nutrisi yang dapat diserap kembali oleh tanah. Akibatnya, siklus hara terganggu karena tidak ada lagi proses yang mengembalikan elemen penting seperti nitrogen, fosfor, dan karbon ke lingkungan.

Dalam jangka pendek, tumbuhan akan kehabisan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Tanpa tumbuhan, rantai makanan akan terputus, menyebabkan kelaparan massal pada hewan herbivora yang kemudian berdampak pada predator di puncak rantai makanan. Bakteri nitrogen-fiksasi yang hidup di akar tanaman legum juga akan hilang, sehingga tanaman tidak lagi mampu mendapatkan nitrogen dalam bentuk yang dapat diserap. Hal ini akan mempercepat kerusakan ekosistem secara global.

2. Sistem pencernaan manusia dan hewan akan terganggu

ilustrasi sakit di bagian perut
ilustrasi sakit di bagian perut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam tubuh manusia dan banyak hewan, terdapat triliunan bakteri yang membantu mencerna makanan, memproduksi vitamin, dan menjaga sistem imun. Tanpa mikrobioma usus ini, sistem pencernaan tidak dapat berfungsi optimal. Banyak nutrisi penting tidak akan dapat diserap karena enzim pencerna alami tidak cukup untuk memecah semua komponen makanan, terutama serat dan karbohidrat kompleks.

Hilangnya bakteri juga akan menyebabkan kekosongan di dalam usus yang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dari jamur atau virus. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang parah dan jangka panjang. Selain itu, produksi vitamin B12 dan vitamin K yang dibantu oleh bakteri akan berhenti, menyebabkan kekurangan nutrisi yang berpotensi fatal bagi manusia dan hewan.

3. Tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik

ilustrasi petani
ilustrasi petani (pexels.com/DoDo PHANTHAMALY)

Pertanian modern sangat bergantung pada bakteri tanah yang membantu menyuburkan lahan dan meningkatkan produktivitas tanaman. Mikroba tanah mendukung pembentukan humus, menjaga keseimbangan pH, serta membantu tanaman menyerap unsur hara dengan lebih efisien. Tanpa keberadaan bakteri tersebut, struktur tanah akan memburuk dan tidak lagi mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Pupuk kimia yang biasa digunakan pun tidak akan cukup tanpa bantuan bakteri untuk menguraikan senyawa-senyawa menjadi bentuk yang dapat diserap akar tanaman. Dalam waktu singkat, lahan pertanian akan menjadi tidak subur dan panen akan gagal total. Kehancuran sistem pertanian akan berimbas pada ketersediaan pangan global dan memicu kelaparan dalam skala besar.

4. Kehidupan di laut akan kacau

ilustrasi ekosistem laut
ilustrasi ekosistem laut (pexels.com/Francesco Ungaro)

Di ekosistem laut, bakteri memiliki peran penting dalam menguraikan limbah organik dan mendukung kehidupan plankton, yang merupakan dasar rantai makanan laut. Bakteri juga berperan dalam siklus karbon laut yang membantu mengontrol kadar karbon dioksida di atmosfer. Tanpa bakteri laut, banyak senyawa organik akan terakumulasi di perairan dan menyebabkan pencemaran serta menurunkan kualitas air.

Kehidupan biota laut seperti ikan, krustasea, dan mamalia laut akan terganggu karena kekurangan oksigen dan sumber makanan yang biasanya dihasilkan melalui proses biologis yang melibatkan bakteri. Lautan akan berubah menjadi lingkungan yang tidak stabil dan penuh senyawa beracun. Kerusakan ekosistem laut akan berdampak luas, termasuk pada manusia yang bergantung pada laut sebagai sumber pangan dan mata pencaharian.

Jika bakteri menghilang dari Bumi, dunia akan menghadapi kekacauan ekologis yang luar biasa. Kehilangan bakteri tidak hanya akan berdampak pada satu aspek kehidupan tetapi juga pada seluruh sistem yang menopang keberlangsungan makhluk hidup. Dari tanah, laut, hingga tubuh makhluk hidup, keberadaan mereka sangatlah krusial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us