Kebanyakan dari kamu mungkin berpikir bahwa ada dua ciri khas dan kecenderungan sifat dalam setiap manusia, dan dua hal tersebut terdiri dari kecenderungan ekstrovert atau kecenderungan introvert. Entah kamu adalah seorang yang sanguin, plegmatis, kolerik atau melankolis, kamu bakal selalu kembali ke dua kategori raksasa, yaitu apakah kamu lebih terbuka dan energik ala orang ekstrovert, atau lebih tertutup dan perasa seperti mereka yang menyebut diri seorang introvert.
Namun tahukah kamu, ada kecenderungan yang mungkin adalah kamu banget, saat kamu merasa kamu tidak selalu energik dan tidak selalu tertutup. Kecenderungan tersebut berada di antara ekstrovert dan introvert, menyebut diri sebagai seorang ambivert. Lantas, normalkah menjadi seorang ambivert? Jawabannya: sangat normal.