Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Matahari (pexels.com/Samer Daboul)

Intinya sih...

  • Parker Solar Probe NASA terbang lintas kedua kali dekat Matahari, mencapai jarak 6,1 juta km dan kecepatan 692.000 km/jam.
  • Pada pendekatan 22 Maret 2025, wahana beroperasi otonom untuk mengumpulkan data sains tentang angin matahari dari dalam korona.
  • Data yang dikumpulkan diharapkan membantu memprediksi cuaca antariksa dan memecahkan misteri tentang bintang kita.

Parker Solar Probe milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah berhasil menyelesaikan terbang lintas dekat kedua kalinya dengan Matahari.

Menurut laman Live Science, wahana antariksa seukuran mobil ini menukik dalam jarak 3,8 juta mil (6,1 juta kilometer) dari permukaan matahari dengan kecepatan 430.000 mil per jam (692.000 kilometer per jam), menyamai rekor bersejarah yang dibuatnya saat mendekati matahari pada malam Natal tahun lalu.

Tujuan NASA

Selama pendekatan ini, yang terjadi pada 22 Maret 2025, Parker Solar Probe beroperasi secara otonom, dengan empat instrumen yang diprogram untuk mengumpulkan data sains tentang angin matahari dari dalam korona matahari—lapisan terluar atmosfer matahari.

Pada 25 Maret 2025, wahana ini memancarkan nada suar yang menandakan bahwa dia dalam keadaan sehat dan semua sistem berfungsi dengan normal.

"Terbang lintas, yang kedua pada jarak dan kecepatan ini, memungkinkan wahana antariksa untuk melakukan pengukuran ilmiah yang tak tertandingi dari angin matahari dan aktivitas terkait," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Untuk prediksi cuaca antariksa

Ilustrasi Matahari (Unsplash.com/Brano)

Para ilmuwan berharap data jarak dekat yang dikumpulkan oleh wahana ini akan membantu mereka memprediksi cuaca antariksa dengan lebih baik dan juga memecahkan misteri yang sudah lama ada tentang bintang kita, seperti mengapa korona bintang ini ratusan kali lebih panas daripada permukaannya ketika meluas ke angkasa.

"Penelitian terobosan misi ini menulis ulang buku-buku teks tentang ilmu pengetahuan Matahari dengan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi oleh objek buatan manusia," kata penjabat Administrator NASA, Janet Petro.

Pencapaian wahana antariksa ini menyoroti keefektifan perisai panas khusus yang dibuatnya, yang melindungi wahana dari panas terik matahari, sehingga memungkinkan peralatan elektronik dan instrumennya berfungsi pada temperatur ruangan—bahkan ketika wahana ini menghadap langsung ke arah bintang untuk mengumpulkan materi Matahari.

Saling berkolaborasi

Sebagai pengakuan atas sistem perlindungan termal yang dirancang khusus dan kemajuan lain dalam bidang aeronautika yang berkontribusi pada desain pesawat ruang angkasa, tim Parker Solar Probe—yang terdiri dari para insinyur dan ilmuwan dari NASA, Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins di Maryland, dan 40 organisasi mitra lainnya di seluruh dunia —baru-baru ini dianugerahi penghargaan tahunan Robert J. Collier Trophy 2024 oleh Asosiasi Penerbangan Nasional.

Parker Solar Probe, yang diluncurkan pada tahun 2018, dijadwalkan untuk melakukan satu kali terbang lintas tahun ini dengan kecepatan dan jarak yang kurang lebih sama dari Matahari, pada 19 Juni mendatang.

Editorial Team