Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir didampingi Mantan Menpora, Dito Ariotedjo dan Wamenpora Taufik Hidayat. (IDN Times/Margith Damanik)
Saat menjadi Menpora, Erick diwarisi sejumlah tugas yang berat. Salah satunya adalah mengakali efisiensi anggaran di tengah situasi dan agenda olahraga penting pada akhir tahun. Formulasinya memang sudah ada di masa jabatan Dito, tapi Erick harus menyelesaikan masalah-masalah yang tersisa.
Dengan kebijakan efisiensi anggaran, ada pemangkasan jumlah kontingen Indonesia yang dikirimkan ke SEA Games 2025. Rencana awal, Dito akan memberangkatkan cabang olahraga prioritas dengan afiliasi Asian Games dan Olimpiade.
Bahkan, cabor prioritas juga harus dievaluasi kinerja secara keseluruhan dan performa atletnya. Kemenpora bersama tim review pada akhirnya harus melakukan penilaian ulang.
Di tengah ketidakpastian, tiba-tiba Dito dicopot dari jabatannya dan Erick menggantikannya. Erick langsung bergerak demi memastikan nasib kontingen Indonesia. Dia mengakui, jika Indonesia cuma memiliki dana Rp10 miliar untuk memberangkatkan atlet ke Thailand. Dengan anggaran tersebut, hanya 120 atlet yang bisa bertempur di Negeri Gajah Putih.
Maka dari itu, Erick melobi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk melakukan sinkronisasi anggaran. Menurut Erick, Purbaya menyambut positif permintaan tersebut agar partisipasi Indonesia di SEA Games 2025 lebih maksimal.
"Pak Menteri Keuangan (Menkeu Purbaya) sangat terbuka, sangat responsif (menyambut permintaan sinkronisasi anggaran untuk SEA Games 2025)," kata Erick dalam rapat kerja pertamanya bersama Komisi X DPR, Senin (29/9/2025).
Efisiensi anggaran sebenarnya tak cuma berdampak pada keberangkatan atlet ke SEA Games. Sebelumnya, Badan Doping Indonesia, IADO, mengalami masalah dalam operasionalnya demi menyelenggarakan tes doping sesuai dengan standar Badan Doping Dunia (WADA).
Imbasnya, surat teguran dari WADA muncul dan Indonesia terancam sanksi. Ini menjadi tugas Erick yang paling berat, lantaran ada ancaman sanksi buat Indonesia.
anti saya follow up, pasti. Pasti di-follow up,” kata Erick ditemui usai serah terima jabatan Menpora, di Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
"WADA kayaknya dari zaman Asian Games juga kena terus kita ya. Jadi bukan sesuatu yang baru. Jadi nanti kami coba konsolidasikan," ujar Erick yang pernah menjabat sebagai Ketua Pelaksana Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.