Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Schumacher pada GP Spanyol 1996 (thecheckeredflag.co.uk)

Mengendarai mobil Formula 1 memang tidaklah mudah, apalagi ketika kondisi lintasan basah akibat diguyur hujan. Kesalahan sedikit saja bisa membuat mobil tergelincir yang membuat pembalapnya keluar dari balapan.

Namun, sepertinya ada beberapa pembalap yang memiliki julukan rain master, yaitu pembalap yang dapat menaklukkan lintasan basah dengan mudah. Penampilan mereka yang berani membuahkan kemenangan di akhir balapan. Berikut sepuluh penampilan hebat pembalap Formula 1 saat hujan.

1. Damon Hill - GP Jepang 1994

Damon Hill pada GP Jepang 1994 (formula1.com)

Damon Hill mengawali balapan di sirkuit Suzuka dengan berada di posisi kedua di belakang Michael Schumacher. Sesaat setelah balapan dimulai keduanya langsung melaju kencang meninggalkan pesaingnya yang lain, bahkan di lap kedua mereka berjarak sembilan detik dari posisi ketiga, Johnny Herbert.

Hujan yang mengguyur sangat deras membuat lintasan dipenuhi oleh genangan air dan membuat beberapa pembalap mengalami kecelakaan. Red flag pun terpakasa dikibarkan dan balapan harus dimulai kembali.

Ketika balapan dimulai lagi Damon Hill langsung memimpin jalannya balapan, sebab ia hanya mengambil sekali pit stop, sedangkan Michael Schumacher dua kali. Hal tersebut membuat ban dari mobil Hill mulai habis. Namun, dengan kemampuannya di lintasan basah Damon Hill berhasil memenangkan salah satu balapan terbaik sepanjang kariernya.

2. Keke Rosberg - GP Monaco 1983

Keke Rosberg (putih) pada GP Monaco 1983 (globalcar.com)

Sebagai juara dunia musim sebelumnya, Keke Rosberg tampil kurang baik saat sesi kualifikasi dan harus menjalani start dari posisi kelima. Mobil Williams miliknya yang bermesin Cosworth DFV kalah bersaing dengan tim lain yang mulai menggunakan turbo. 

Saat balapan dimulai hujan mulai mereda namun lintasan masih sangat basah. Di saat tim lain memilih ban basah, Rosberg dan Williams pun memakai ban kering. Terbukti ia mampu unggul jauh ketika balapan baru saja dimulai.

Ketika lawannya berganti ke ban kering, Rosberg terus melaju dan unggul hingga 30 detik dari lawan terdekatnya. Ia pun menang dengan selisih satu setengah menit dari pesaing terdekatnya, Nelson Piquet dan Alain Prost.

3. Sebastian Vettel - GP Italia 2008

Sebastian Vettel pada GP Italia 2008 (sportskeeda.com)

GP Italia 2008 menjadi kemenangan pertama bagi Sebastian Vettel sepanjang kariernya. Mengendarai Toro Rosso ia mampu finis terdepan dan menjadikannya pembalap termuda yang berhasil memenangkan seri Formula 1.

Akibat hujan deras yang mengguyur sirkuit Monza, start harus dilakukan di belakang safety car, setelah safety car keluar dari lintasan balapan langsung diambil alih oleh Sebastian Vettel yang memang memulai race dari posisi terdepan.

Ia sukses mengungguli pembalap McLaren, Heikki Kovalainen yang membuntutinya di posisi kedua. Pembalap asal Finlandia tersebut kesulitan akibat terhalang cipratan air yang cukup mengganggu. Vettel pun keluar sebagai juara, sekaligus kemenangan pertama bagi dirinya dan Toro Rosso. 

4. Graham Hill - GP Jerman 1962

Graham Hill pada GP Jerman 1962 (motorsportmagazine.com)

GP Jerman tahun 1962 di sirkuit Nurburgring membuktikan bahwa Graham Hill merupakan salah satu pembalap terhebat yang pernah ada. Akibat cuaca yang tak kunjung membaik balapan pun harus ditunda selama lebih dari satu jam. 

Pada awal balapan, Dan Gurney yang start terdepan sukses memimpin jalannya lomba hingga lap ke-15 sebelum diambil alih oleh Graham Hill yang menaiki BRM. John Surtees yang membela Lola juga ikut meramaikan persaingan di barisan terdepan.

Ketika balapan menuju akhir Hill mengalami sedikit masalah pada mesinnya. Ia pun terus berjuang menjauh dari kejaran Gurney dan Surtees. Namun, di akhir balapan Hill mampu membawa mobilnya melewati garis finish pertama kali. Disusul Surtees yang terpaut 2,5 detik di belakangnya.

5. Jean-Pierre Beltoise - GP Monaco 1972

Jean-Pierre Beltoise pada GP Monaco 1972 (autonewsinfo.com)

GP Monaco tahun 1972 menjadi kemenangan yang mengejutkan bagi Beltoise dan juga timnya, BRM. Musim itu pencapaian terbaik BRM hanya finis di peringkat sembilan. Bahkan setelah race tersebut prestasi terbaik Beltoise musim itu hanya mampu finis di peringkat kedelapan.

Namun, hujan yang membasahi lintasan jalan raya Monaco membuat semua kemungkinan terbuka lebar baginya. Walaupun ia harus menghadapi pembalap hebat macam Emerson Fittipaldi, Jacky Ickx, dan Clay Regazzoniyang mempunyai mobil lebih baik.

Sejak start dimulai Beltoise langsung mengunci posisi terdepan dan unggul jauh dari para pesaingnya. Ditambah beberapa kesalahan dari mereka, Beltoise pun semakin tak terkejar. Ia akhirnya berhasil menyelesaikan lomba di tempat pertama untuk meraih satu-satunya kemenangan sepanjang kariernya di Formula 1.

6. Lewis Hamilton - GP Inggris 2008

Lewis Hamilton pada GP Inggris 2008 (expressandstar.com)

Hamilton menjalani sesi kualifikasi yang tak terlalu bagus dan harus puas start dari posisi empat. Namun, hujan deras yang menggenangi sirkuit Silverstone membuatnya langsung melesat ke posisi terdepan selepas balapan dimulai.

Meskipun pandangannya terbatas akibat derasnya hujan, tak membuat Hamilton melambat sedikitpun. Namun, ia dalam masalah ketika Kovalainen dan Raikkonen mulai mendekat. Apalagi lintasan yang mulai mengering sangat menguntungkan bagi Raikkonen.

Namun, ketika hujan kembali mengguyur Silverstone Hamilton kembali melaju menjauhi para pesaingnya, hal itu lantaran pilihan ban yang tepat. Ia pun finish dengan selisih lebih dari satu menit dari posisi kedua, Nick Heidfield.

7. Jim Clark - GP Belgia 1963

Jim Clark pada GP Belgia 1963 (motorlat.com)

Kemenangan yang hebat dari Jim Clark di sirkut Spa. Karena ia finis dengan selisih hampir lima menit dari posisi kedua, Bruce McLaren. Hal itu disebabkan ia mengendarai Lotus yang merupakan mobil terbaik kala itu.

Meskipun harus mengawali start dari posisi kedelapan, ia langsung melaju ke barisan terdepan begitu balapan dimulai. Bahkan setelah lima lap Clark meninggalkan para pesaingnya dengan selisih delapan detik.

Pada lap ke-24 hujan semakin deras, bahkan sempat terlihat petir yang menyambar. Sehingga membuat pembalap harus memakan waktu enam menit dari yang sebelumnya empat untuk menyelesaikan satu lap. Clark pun tampil stabil hingga akhir balapan dan berhasil meraih salah satu kemenangan terbaik dalam kariernya.

8. Michael Schumacher - GP Spanyol 1996

Schumacher pada GP Spanyol 1996 (thecheckeredflag.co.uk)

Michael Schumacher menunjukkan kualitasnya sebagai juara dunia tujuh kali pada seri ini. Mengawali balapan dengan tidak terlalu meyakinkan akibat pemilihan ban basah. Schumacher yang start dari posisi tiga harus terlempar ke posisi enam di akhir lap pertama.

Lintasan yang mulai basah menguntungkan bagi Schumacher, ia pun terus mendekati pesaingnya lap demi lap. Pembalap asal Jerman itu menyalip Gerhard Berger, Jean Alesi, dan Jacques Villeneuve untuk menduduki posisi pertama.

Hanya dalam dua putaran ia unggul sepuluh detik dari Villeneuve, yang berada di posisi kedua. Schumacher pun semakin tak terkejar dan berhasil finis pertama dengan selisih 45 detik dari pesaing terdekatnya.

9. Ayrton Senna - GP Portugal 1985

Ayrton Senna pada GP Portugal 1985 (formula1.com)

Ayrton Senna memang terkenal akan kemampuan membalapnya di lintasan basah. Namun, penampilan terbaiknya adalah saat ia berhasil finis pertama di sirkuit Estoril, Portugal. Apalagi seri ini merupakan kemenangan pertamanya dalam ajang Formula 1.

Mengendarai Lotus di musim penuh pertamanya di Formula 1. Senna yang start dari posisi terdepan langsung melaju menjauhi para pembalap lainnya. Ketika balapan berlangsung setengah jalan, hujan turun semakin deras dan membuat para pembalap kesulitan.

Hal ini terbukti dengan hanya sembilan dari 26 pembalap yang berhasil melewati garis finis. Namun, Senna yang sudah unggul jauh mampu tampil stabil dan finis dengan selisih lebih dari satu menit dari pembalap Ferrari, Michele Alboreto.

10. Jackie Stewart - GP Jerman 1962

Jackie Stewart pada GP Jerman 1962 (espn.co.uk)

Jackie Stewart menunjukkan kehebatannya di lintasan basah dengan menjadi juara di sirkuit Nurburgring. Ia tampil hebat dan berhasil mengatasi sirkuit dengan panjang lebih dari 22 kilometer tersebut. Apalagi saat itu hujan turun dengan sangat deras.

Mengawali lomba di posisi keenam, Stewart mulai menyalip satu per satu pembalap di depannya. Ia bahkan unggul delapan detik di akhir lap pertama. Stewart tak terkejar dan bahkan mencatat waktu lap tercepat dengan sembilan menit.

Pembalap asal Inggris itu pun akhirnya menyelesaikan lomba dengan selisih waktu empat menit dari peringkat kedua, Graham Hill yang membela Lotus. Hasil tersebut merupakan salah satu balapan terhebat dari pembalap legendaris, Jackie Stewart.

Meskipun dalam keadaan hujan deras, tak membuat para pembalap ini kehilangan kemampuan dan fokusnya dalam melewati setiap lap. Terbukti mereka mampu meraih kemenangan di saat pembalap lain kesulitan untuk menjaga mobilnya tetap di lintasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team