Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (unsplash/Stephan Rothe)

Intinya sih...

  • Muhammad Rian Ardianto/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan kalah atas pasangan unggulan Jepang

  • Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil ditaklukan pasangan unggulan kelima asal Malaysia

  • Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana gagal mengatasi pasangan tuan rumah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Babak pertama Korea Open 2025 telah rampung digelar selama dua hari sejak Selasa (23/9/2025) di Suwon Gymnasium, Korea Selatan. Turnamen level BWF World Tour Super 500 ini kembali menjadi panggung bagi para pemain top dunia, termasuk sejumlah wakil Indonesia yang tampil di berbagai sektor. Namun, hasil kurang memuaskan harus diterima skuad Merah Putih setelah tiga wakilnya angkat koper lebih awal di babak pembuka.

Tersingkirnya tiga wakil Indonesia ini cukup menjadi sorotan, mengingat salah satunya merupakan juara bertahan sekaligus pemain unggulan di turnamen ini. Meski beberapa laga berlangsung ketat, lawan-lawan mereka tampil lebih siap dan berhasil mengamankan tiket ke babak kedua. Lantas, siapa saja ketiga wakil Indonesia yang harus terhenti di babak pertama Korea Open 2025 ini?

1. Muhammad Rian Ardianto/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan kalah atas pasangan unggulan Jepang

Muhammad Rian Ardianto/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menjadi wakil Indonesia pertama yang tersingkir di babak pertama Korea Open 2025. Pasangan ganda putra baru ini harus mengakui keunggulan unggulan keempat asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Dalam pertemuan perdana mereka, Rian/Yere takluk dua gim langsung dengan skor 19-21 dan 15-21 dalam tempo 34 menit.

Meski sempat memberikan perlawanan ketat di gim pertama, Rian/Yere kesulitan menjaga konsistensi permainan di gim kedua. Hoki/Kobayashi tampil lebih solid dalam penguasaan tempo dan strategi serangan. Kekalahan ini menjadi catatan awal penting bagi Rian/Yere yang masih dalam proses membangun kekompakan sebagai pasangan baru.

2. Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil ditaklukan pasangan unggulan kelima asal Malaysia

Wakil Indonesia di sektor ganda campuran, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, juga harus mengakhiri langkah mereka di babak pertama Korea Open 2025. Mereka dikalahkan oleh pasangan unggulan kelima asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, dalam dua gim langsung. Bertemu untuk pertama kalinya, Adnan/Indah menyerah dengan skor 9-21 dan 20-22 dalam pertandingan berdurasi 33 menit.

Gim pertama berjalan kurang mulus bagi Adnan/Indah yang kesulitan keluar dari tekanan lawan sejak awal laga. Di gim kedua, mereka sempat memberikan perlawanan sengit dan hampir memaksakan setting point. Sayangnya, momentum tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik, dan pasangan Malaysia menutup laga dengan kemenangan.

3. Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana gagal mengatasi pasangan tuan rumah

Juara bertahan asal Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, juga harus tersingkir di babak pertama usai gagal mengatasi wakil tuan rumah. Mereka takluk dari pasangan Korea Selatan, Lee Jongmin/Wang Chan, dalam laga ketat tiga gim. Bertemu untuk pertama kalinya, Leo/Bagas kalah dengan skor 17-21, 21-18, dan 22-24 dalam duel berdurasi 1 jam 24 menit.

Pertandingan berlangsung sengit sejak awal, dengan kedua pasangan saling berbalas poin di setiap gim. Leo/Bagas sempat bangkit di gim kedua dan memaksakan rubber, namun kesalahan krusial di poin-poin akhir gim ketiga membuat mereka gagal menjaga gelar. Hasil ini tentu menjadi evaluasi penting bagi Leo/Bagas, yang datang ke Korea Open 2025 sebagai unggulan kedelapan.

Kegagalan tiga wakil Indonesia melaju ke babak kedua Korea Open 2025 tentu menjadi hasil yang mengecewakan, terutama mengingat status dan harapan yang melekat pada mereka. Baik pasangan baru maupun juara bertahan, semuanya menghadapi tantangan berat dari lawan-lawan yang tampil maksimal di panggung Suwon Gymnasium. Hasil ini mengingatkan bahwa persaingan di level World Tour Super 500 semakin ketat dan tidak ada pertandingan yang bisa dianggap mudah.

Meski demikian, perjalanan Indonesia di turnamen ini belum berakhir sepenuhnya, dan masih ada kesempatan bagi wakil-wakil lain untuk membuktikan diri. Evaluasi dan pembelajaran dari babak pertama akan menjadi modal penting untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Dukungan dari penggemar pun tetap dibutuhkan agar para pemain Indonesia bisa bangkit dan menunjukkan performa terbaik di hari-hari berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team