Olimpiade Musim Panas 1900 dengan pertandingan menembak merpati, terlihat potret penembak Maurice Fauré (Prancis), Léon de Lunden (Belgia), dan Donald Mackintosh (Australia) (commons.wikimedia.org/Jules Beau)
Olimpiade Musim Panas telah lama menyelenggarakan berbagai cabang olahraga menembak, seperti menggunakan pistol, senapan, bahkan busur panah. Namun, biasanya targetnya bukan makhluk hidup. Sayangnya, pada Olimpiade Musim Panas Paris 1900, ada kompetisi menembak burung merpati hidup terbanyak. Untungnya, pertandingan ini menjadi yang pertama dan juga yang terakhir.
Dilansir Guinness of Records, atlet Belgia, Leon de Lunden, berhasil membawa pulang medali emas setelah sukses menembak 21 burung merpati. Sementara itu, Maurice Faure dari Prancis berhasil menembak 20 burung. Donald Mackintosh dan Crittenden Robinson, atlet asal Amerika Serikat, berada di posisi ketiga dengan masing-masing 18 merpati.
Tentu saja, pertandingan ini menjadi adegan pertumpahan darah yang bikin penonton ngeri. Akibatnya, ada reaksi keras dari banyak pihak, terutama pecinta hewan. Pertandingan ini pun tidak diadakan lagi di Olimpiade berikutnya. Meski begitu, 2 tahun berselang, panitia Olimpiade mengganti merpati hidup dengan merpati yang terbuat dari tanah liat dan masih digunakan hingga saat ini.