Para kru Red Bull saat mempersiapkan mobil RB19 sebelum sesi balapan GP Abu Dhabi 2023. (twitter.com/redbullracing)
Gelar juara dunia pembalap dan konstruktor yang direngkuh Red Bull bukan berarti tanpa pengorbanan. Dengan mengantongi 860 poin pada 2023, ini akan membuat biaya pendaftaran untuk musim balapan 2024 membengkak. Dilansir Motorsport, Red Bull akan memecahkan rekor sebagai tim dengan biaya pendaftaran termahal sepanjang sejarah F1.
Sejak 2013, FIA melalui Perjanjian Concorde telah menetapkan biaya pendaftaran untuk setiap tim berdasarkan jumlah poin yang mereka dapatkan pada musim sebelumnya. Tiap tim F1 diwajibkan membayar biaya awal 500.000 dolar AS (Rp7,7 miliar) ditambah 5.000 dolar AS (Rp77,3 juta) per poin yang diraih. Sementara bagi juara konstruktor harus membayar 6.000 dolar AS (Rp92,8 juta) per poin.
Angka yang ditetapkan ini naik secara bertahap mengikuti inflasi. Pada 2024, ini menjadi 657.837 dolar AS (Rp10,1 miliar) untuk biaya awal, ditambah 6575 dolar AS (Rp101,7 juta) per poin yang dicetak untuk semua tim, sedangkan juara konstruktor yang diharuskan membayar 7893 dolar AS (Rp122,1 juta). Red Bull diperkirakan akan membayar biaya pendaftaran sebesar 7.445.817 dolar AS (Rp115,2 miliar) yang harus dibayarkan paling lambat Desember 2023.
Formula 1 2023 telah berakhir dengan catatan yang gemilang bagi Red Bull. Tim asal Austria tersebut berhasil meraih gelar juara dunia pembalap dan konstruktor untuk kedua kalinya secara beruntun. Apakah Red Bull akan mampu mempertahankan dominasinya pada 2024? Menarik untuk menanti kiprah Red Bull di Formula 1 musim depan.